Rabu, 16 April 2025 - 17:30 WIB
VIVA – Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) merespons serangan rudal Rusia ke kota Sumy, Oblast (Provinsi) Sumy, Ukraina, dengan mengirim lebih dari setengah lusin rudal pertahanan udara MIM-104 Patriot.
Sekretaris Jenderal NATO, Mark Rutte, mengungkap jika pihaknya akan segera mengirim senjata buatan Amerika Serikat (AS) tersebut.
Meskipun demikian, Rutte menyatakan bahwa pengiriman rudal Patriot ke Kiev tidak akan terjadi dalam waktu dekat.
Tapi menurutnya, penting untuk dipercaya bahwa NATO dan negara-negara Barat akan menepati komitmen kepada pemerintah Volodymyr Zelenskyy.
VIVA Militer: Sekretaris Jenderal NATO, Mark Rutte
Mantan Perdana Menteri Belanda itu juga mengklaim jika NATO tidak akan membutuhkan waktu lama untuk mengirimkan persenjataan ke negara yang membutuhkan.
"Ukraina membutuhkan lebih banyak sistem pertahanan udara. Setiap baterai menyelamatkan nyawa," ucap Rutte dilansir VIVA Militer dari Interfax-Ukraine.
Negara-negara NATO mengecam serangan brutal militer Rusia, yang menggempur Sumy di saat peringatan Malam Palma umat Kristiani.
Dua rudal balistik berkemampuan nuklir 9K720 Iskander-M militer Rusia, membunuh sekitar 34 orang dan melukai 117 lainnya dalam serangan tersebut.
VIVA Militer: Serangan rudal Rusia di kota Sumy, Ukraina
Photo :
- Ukrainian Emergency Service
Hal ini lah yang membuat Rutte dan negara-negara NATO merasa perlu menyokong militer Ukraina, terutama dalam menyediakan senjata pertahanan udara.
"Dan kita telah melihat betapa pentingnya hal itu setelah tragedi baru-baru ini di Sumy, di mana lebih dari 30 orang tewas dalam serangan rudal Rusia," kata Rutte.
Halaman Selanjutnya
Negara-negara NATO mengecam serangan brutal militer Rusia, yang menggempur Sumy di saat peringatan Malam Palma umat Kristiani.