Jakarta, VIVA – Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) RI, Prasetyo Hadi angkat bicara soal kehadiran anggota TNI di sejumlah kampus. Salah satunya yaitu di Universitas Indonesia (UI) beberapa waktu lalu.
Ia menegaskan akan menelusuri atau mengecek lebih dalam terkait maksud dan tujuan TNI menyambangi lingkungan kampus.
“Ya, coba dilihat konteksnyalah. Nanti saya cek dululah itu teman-teman TNI ke sana dalam rangka ngapain,” ujar Prasetyo kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin, 21 April 2025.
Mensesneg RI, Prasetyo Hadi
Photo :
- VIVA.co.id/Rahmat Fatahillah Ilham
Ia meminta agar masyarakat tak menarik kesimpulan terlebih dahulu sebelum mengetahui tujuan kehadiran anggota TNI di lingkungan kampus tersebut.
Pasalnya, masyarakat menilai kehadiran TNI di lingkungan kampus dapat mengganggu kebebasan berpikir dan berdiskusi di lingkungan kampus.
Sebagai informasi, Mabes TNI angkat bicara soal Dandim 0508/Depok Kolonel Inf Iman Widhiarto menyambangi Kampus Universitas Indonesia (UI) pada Kamis, 16 April 2025, malam lalu.
Kejadiannya sekira pukul 21.00 WIB. Mabes TNI mengklaim kalau Iman hadir ke sana sebagai dasar undangan untuk berdiskusi. Hal itu diungkap Kepala Pusat Penerangan TNI, Brigjen Kristomei Sianturi.
"Dandim Depok diundang/diajak oleh seorang mahasiswa atas nama F dan Kabagpam UI atas nama AR, yang memang dikenal baik oleh Dandim, untuk diskusi, ngobrol. Kebetulan saat itu Dandim baru pulang bertugas sehingga memakai seragam dan mampir ke Pusgiwa UI. Materi obrolan pun biasa saja, bertukar pikiran, dalam suasana persahabatan," kata dia, Sabtu, 19 April 2025.
Dalam kesempatan itu, Kristomei membagikan pernyataan klarifikasi dari Iman. Yang bersangkutan menjelaskan, kedatangannya dilakukan atas undangan mahasiswa inisial F dan Kabagpam UI yang berinisial AR sekira pukul 20.00 WIB.
"Sesampai di Kampus UI, saya mengirm pesan kepada adik mahasiswa F yang mengundang saya bahwa saya sudah sampai di tempat yang ditunjukkan (Pusgiwa). Selanjutnya, saya dijemput ke parkiran dan diarahkan ke kantin Pusgiwa. Disana saya berbincang-bincang santai dengan 5 orang Mahasiswa dalam suasana keakraban sebagaimana adik-kakak hingga pukul 00.30 WIB," kata Iman sebagaimana disampaikan oleh Kristomei.
Kapuspen TNI Brigjen TNI Kristomei Sianturi
Iman juga mengungkap isi obrolan itu diawali dari perkenalanan diri. Apalagi Iman berdalih cuma kenal satu mahasiswa yang hadir. Lalu, dilanjut dengan cerita soal asal, agama, sampai pengalaman dinas Iman sebagai anggota TNI.
"Selanjutnya membahas tentang persamaan dan perbedaan cara pandang terhadap cita-cita kita sebagai sesama anak bangsa dari sudut pandang seorang anggota TNI dan adik-adik mahasiswa. Dalam perbincangan lebih banyak adik-adik mahasiswa yang bertanya kepada saya dan saya menjawab, karena saya sendirian dan adik-adik mahasiswa sekitar 5 sampai 7 orang bergantian," ujar Iman.
Iman pun mengaku, saat pulang diantar beberapa mahasiswa sampai parkiran mobil. Lalu, dirinya bersalaman kemudian berpamitan dengan baik. Tapi, sehari berselang, Iman menyebut dapat info dari mahasiswa F yang mengundang dirinya kalau muncul foto dan narasi menyudutkan seolah mengintimidasi dan mengintervensi kebebasan akademik.
Padahal, ujar Iman, kedatangannya cuma buat memenuhi undangan dari mahasiswa dengan maksud yang baik serta penuh suasana persaudaraan. Dia bahkan mengatakan kedatangannya berpakaian dinas dengan identitas yang jelas. Lalu memakai mobil dinas dengan nomor yang jelas, menunjukkan dirinya datang dengan sikap terbuka, tanpa ada maksud dan tujuan lain, selain silaturahmi.
"Tidak ada niatan mengintimidasi ataupun intervensi kegiatan kampus, melanggar kebebasan akademik seperti yang dinarasikan, selain memenuhi undangan dari mahasiswa," kata dia.
Halaman Selanjutnya
Kejadiannya sekira pukul 21.00 WIB. Mabes TNI mengklaim kalau Iman hadir ke sana sebagai dasar undangan untuk berdiskusi. Hal itu diungkap Kepala Pusat Penerangan TNI, Brigjen Kristomei Sianturi.