Selasa, 20 Mei 2025 - 13:55 WIB
VIVA – India kembali menegaskan superioritas militernya terhadap Pakistan setelah keberhasilan Operasi Sindoor, serangan balasan presisi terhadap target strategis di negara tetangganya tersebut.
Dalam pernyataan tegas, Direktur Jenderal Pertahanan Udara Angkatan Darat India, Letnan Jenderal Sumer Ivan D'Cunha, menyatakan bahwa seluruh wilayah Pakistan berada dalam jangkauan militer India.
Dalam laporan yang dilansir VIVA Militer dari ANI News, D’Cunha menyatakan meskipun Pakistan memindahkan markas militernya dari Rawalpindi ke wilayah terpencil seperti Khyber Pakhtunkhwa, kekuatan militer India tetap mampu menjangkau dan menindak dengan efektif.
D'Cunha menegaskan bahwa India memiliki persenjataan dan teknologi militer yang memadai untuk menghadapi ancaman dari segala penjuru wilayah Pakistan.
VIVA Militer: Letnan Jenderal Ivan Sumer DCunha (kiri depan)
“Islamabad perlu mencari lubang yang sangat dalam untuk bersembunyi. Kami benar-benar mampu, dari perbatasan hingga wilayah terdalam, untuk menghadapi seluruh Pakistan,” ujar D’Cunha.
Pernyataan keras ini datang hanya beberapa hari setelah dilancarkannya Operasi Sindoor pada 7 Mei 2025 lalu, sebuah serangan presisi yang menargetkan pangkalan udara utama militer Pakistan.
Operasi ini merupakan respons langsung atas serangan teroris yang menewaskan 26 orang warga sipil di tempat wisata Pahalgam, Persatuan Jammu dan Kashmir.
Serangan balasan dari India memaksa Pakistan duduk di meja perundingan, hingga akhirnya kedua negara sepakat untuk menghentikan penembakan pada 10 Mei.
VIVA Militer: Drone tempur Hermes 900 militer India
Keberhasilan Operasi Sindoor tidak lepas dari penggunaan teknologi canggih dalam negeri, termasuk pesawat tak berawak (drone) jarak jauh dan amunisi berpemandu presisi.
D'Cunha mengungkapkan bahwa selama empat hari pertempuran, Pakistan meluncurkan sekitar 800 hingga 1.000 drone ke wilayah India. Klaim D’Cunha, seluruh serangan militer Pakistan berhasil dicegat dan dihancurkan oleh sistem pertahanan udara India.
“Satu hal yang pasti, semua kendaraan udara tempur tak berawak yang membawa muatan berhasil kami lumpuhkan sebelum menimbulkan kerusakan, apalagi korban,” kata D’Cunha melanjutkan.
India juga telah mengantisipasi taktik serangan drone massal Pakistan, yang dirancang untuk membanjiri radar dengan pesawat tak berawak berbiaya rendah yang terbang rendah.
VIVA Militer: Sistem rudal pertahanan udara Akash militer India
Sebagai langkah antisipasi, Angkatan Darat India telah melakukan latihan simulasi dari tanggal 26 hingga 28 April 2025. Hasil latihan ini menjadi kunci dalam menangkal serangan drone Pakistan secara efisien.
Menurut analis, strategi India dalam Operasi Sindoor mencerminkan prinsip Doktrin Shishupala, yakni sebuah filosofi yang mengedepankan kesabaran hingga batas tertentu sebelum akhirnya membalas dengan tindakan tegas dan menentukan.
Dengan keberhasilan operasi ini, India tidak hanya memperlihatkan keunggulan militernya, tetapi juga mengirimkan pesan tegas kepada pihak-pihak yang mencoba mengganggu kedaulatan dan keselamatan warganya.
"Tugas kita adalah melindungi tanah air dan saya yakin, keberhasilan ini membuat prajurit serta keluarganya merasa bangga," ucap D'Cunha.
Halaman Selanjutnya
Operasi ini merupakan respons langsung atas serangan teroris yang menewaskan 26 orang warga sipil di tempat wisata Pahalgam, Persatuan Jammu dan Kashmir.