Jakarta, VIVA – Geely Auto Indonesia kini tengah mempersiapkan proses perakitan lokal. Perihal pembangunan pabrik sendiri untuk mobilnya nanti, pihak Geely masih lihat perkembangannya ke depan.
Diketahui, Geely kerja sama dengan PT Handal Indonesia Motor (HIM) untuk menyediakan fasilitas produksi di Indonesia. Mobil listrik Geely EX5 menjadi yang pertama dirakit di pabrik Handal nantinya.
Brand Director Geely Auto Indonesia, Yusuf Anshori menyatakan proses produksi mobil Geely di Indonesia akan dilakukan secara completely knock down (CKD). Saat ini, 1000 unit Geely EX5 yang sudah dijual ke konsumen masih produk CBU.
Yang mana, didatangkan secara utuh langsung dari China. Yusuf Anshori mengungkapkan bahwa proses perakitan di pabrik Handal akan dilakukan secepatnya.
Pabrik mobil Geely di China
Photo :
- VIVA.co.id/Muhammad Indra Nugraha
"Jadi, kita quarter 2 ini udah mulai. Tapi masih belum CKD, tapi alat-alat itu sudah mulai ditrial (dicoba). kita lagi proses trial, baru nanti awal quarter 3 itu kita mulai proses CKD," ucap Yusuf Anshori saat ditemui di China, belum lama ini.
Perihal rencana pembangunan pabrik Geely di Indonesia, pihaknya masih melihat pasar. Bukan tidak mungkin jika penjualan meningkat dan model-model baru hadir, Geely akan segera membangun pabrik sendiri.
"Lebih karena yang di Handal juga kan belum mulai gitu. Tapi ketika respon masyarakat besar terhadap Geely gitu, Tidak menutup kemungkinan kita buat pabrik sendiri," ujarnya.
Perihal akan segera melakukan perakitan mobilnya secara lokal, Geely juga ingin sejalan dengan pemerintah lewat kebijakan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN). Harapannya, mereka bisa mencapai angka tersebut setelah proses produksi lokal dimulai.
"Itu (rakitan lokal) kita masih aiming ke situ dulu. Sementara untuk keputusan yang lainnya kan kita juga belum bisa, karena belum bilang yes or no juga dari pemerintah. Kita pun juga dari segi ATPM masih wait and see. Jadi masih berfokus ke TKDN 40 persen," paparnya.
Sementara itu, Direktur Promosi Wilayah Asia Timur, Asia Selatan, Timur Tengah, dan Afrika, Kementerian Investasi/BKPM, Cahyo Purnomo, mengatakan, mendukung langkah Geely melakukan perakitan di Indonesia, walau tetap berharap bikin pabrik sendiri.
"Tentu kalau mereka buka pabrik investasinya jauh lebih besar, sementara mereka sebagai pendatang baru harus berkompetisi dengan pemain lama. Tidak hanya pemain lama di segmen bahan bakar fosil (ICE) tapi sesama mobil listrik," katanya saat peluncuran Geely EX5 awal Januari lalu.
Meski demikian, Cahyo mengatakan, pemerintah dalam hal ini pihaknya tetap berharap dan mendorong agar Geely bisa membuat pabrik sendiri di Indonesia.
"Tentu bagi mereka skala ekonomi yang penting untuk mereka buka pabrik, mereka akan melihat. Tentu kami mendorong agar mereka buka pabrik karena ini menentramkan buat konsumen," ujar Cahyo.
Halaman Selanjutnya
Perihal akan segera melakukan perakitan mobilnya secara lokal, Geely juga ingin sejalan dengan pemerintah lewat kebijakan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN). Harapannya, mereka bisa mencapai angka tersebut setelah proses produksi lokal dimulai.