3 weeks ago
6
Jakarta, VIVA – Menteri Pertahanan (Menhan) Sjafrie Sjamsoeddin mengusulkan agar tunjangan operasi untuk prajurit TNI mengalami kenaikan sebesar 75 persen.
Hal itu disampaikan Sjafrie dalam rapat bersama Komisi I DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu, 30 April 2025.
"Sehingga Kementerian Pertahanan berupaya untuk menaikkan sebesar 75 persen tunjangan operasi ini. Sampai kalau perlu kita naikkan 100 persen," kata Sjafrie dalam rapat.
Sjafrie mengusulkan tunjangan operasi itu naik bagi para prajurit yang bertugas di daerah pengamanan, termasuk di pulau kecil terdepan dan di wilayah perbatasan.
Kata dia, prajurit TNI memang memiliki gaji. Namun, gaji tersebut hanya ditinggal di rumah untuk keluarganya dan tidak dibawa saat bertempur. "Tapi negara memberi dia tunjangan operasi untuk bertempur," tutur dia.
Di sisi lain, Sjafrie menjelaskan, biasanya prajurit ingin ditempatkan untuk bertugas di daerah operasi untuk mendapatkan tunjangan agar tabungannya bertambah.
Dengan adanya tunjangan operasi yang lebih baik, Sjafrie menyebut akan berpengaruh pada moril prajurit yang lebih tinggi saat bertugas.
"Jadi, gajinya bisa disimpan di rumah, digunakan keluarga tapi tunjangan operasional buat mereka tabungan setelah kembali dari daerah operasi. Ini yang kita harapkan, sehingga Kementerian Pertahanan berupaya untuk menaikkan sebesar 75 persen tunjangan operasi ini," ungkap dia.
"Ini sedang kami usulkan, dan dalam proses administrasi di persetujuan peraturan presiden," tandasnya.
Menhan Keluhkan Rumah Dinas Prajurit di Depan Anggota DPR: Idealnya 500 Ribu Unit
Menteri Pertahanan (Menhan), Sjafrie Sjamsoeddin mengeluhkan soal rumah dinas prajurit TNI. Dia menyebut, jumlah rumah dinas prajurit TNI saat ini belum ideal.
VIVA.co.id
30 April 2025
