Jakarta, VIVA – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menandatangani perintah eksekutif pada hari Selasa untuk melonggarkan sebagian dari tarif 25% terhadap mobil dan suku cadang impor, menurut pernyataan Gedung Putih.
Kebijakan ini menjadi langkah besar karena tarif tersebut sebelumnya dianggap bisa membebani produsen mobil domestik.
Sejumlah pabrikan dan analis independen menyebutkan bahwa tarif tersebut berpotensi menaikkan harga jual kendaraan, menurunkan angka penjualan, dan mengurangi daya saing produksi mobil AS di pasar global.
Trump menyampaikan bahwa perubahan ini sebagai jembatan menuju relokasi produksi ke dalam negeri.
Presiden AS Donald Trump usai menandatangani perintah eksekutif, Rabu, 9 April 2025, waktu setempat.
“Kami hanya ingin membantu mereka selama masa transisi ini, jangka pendek. Kami tidak ingin menghukum mereka," kata Trump, dilansir VIVA dari laman eurnonews.
Sementara itu, Menteri Keuangan Scott Bessent menyatakan bahwa tujuan kebijakan ini adalah mendorong terciptanya lebih banyak lapangan kerja di sektor manufaktur mobil dalam negeri.
“Presiden Trump telah bertemu dengan banyak produsen mobil dalam dan luar negeri, dan ia berkomitmen mengembalikan kejayaan produksi mobil di AS,” ujar Bessent.
Adapun, salah satu perintah yang ditandatangani Trump mengubah ketentuan tarif sebelumnya, sehingga kendaraan yang dirakit di AS tetapi menggunakan komponen impor dapat terhindar dari beban pajak yang tinggi.
Perintah baru ini memberikan potongan tarif selama satu tahun sebesar 3,75% dari harga jual kendaraan yang dirakit di AS.
Angka itu didasarkan pada tarif 25% terhadap komponen yang menyumbang sekitar 15% dari harga kendaraan.
Pada tahun kedua, potongan akan dikurangi menjadi 2,5%, seiring dengan semakin kecilnya proporsi komponen impor yang digunakan.
Seorang pejabat senior Departemen Perdagangan mengatakan bahwa pelonggaran ini memberi waktu bagi produsen untuk membangun pabrik baru dan menyesuaikan rantai pasok mereka.
Dalam sebulan ke depan, produsen mobil diperkirakan akan mengumumkan penambahan shift kerja, perekrutan karyawan baru, hingga rencana pembangunan fasilitas baru.
Halaman Selanjutnya
“Presiden Trump telah bertemu dengan banyak produsen mobil dalam dan luar negeri, dan ia berkomitmen mengembalikan kejayaan produksi mobil di AS,” ujar Bessent.