Sabtu, 12 April 2025 - 10:02 WIB
Gianyar, VIVA – PSS Sleman kembali menuai hasil buruk dalam laga lanjutan Liga 1 musim 2024/2025. PSS Sleman yang menjalani laga tandang melawan PSBS Biak harus tumbang dengan skor 1-2.
Laga PSS Sleman vs PSBS Biak ini digelar di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali pada Jumat, 11 April 2025. PSS Sleman sebenarnya mampu unggul lebih dulu pada menit ke 32 lewat gol yang diciptakan Kevin Gomes.
Sayangnya dibabak kedua, PSS Sleman terkena comeback dari PSBS Biak. Dua gol PSBS Biak dicetak oleh Williams Lugo menit ke 66 dan Ariel Nahuelpan menit ke 72.
Pelatih PSS Sleman Pieter Huistra angkat bicara soal laga PSS Sleman sore itu. Huistra mengaku kecewa dengan hasil yang diraih anak asuhnya ini.
Pelatih PSS Sleman Pieter Huistra (dok PSS Sleman)
Photo :
- VIVA.co.id/Cahyo Edi (Yogyakarta)
Huistra menyebut tim berjuluk Super Elang Jawa ini dirugikan dengan keputusan wasit yang tak memberikan penalti pada PSS Sleman. Pada menit ke 48, pemain PSS Sleman Nicolao Cardoso dilanggar oleh kiper PSBS Biak Pualam Bahari. Namun wasit yang mengecek VAR akhirnya memutuskan pelanggaran tidak berbuah tendangan penalti.
"Babak pertama kita menguasai pertandingan dengan baik. Ada banyak kesempatan sampai kita akhirnya cetak gol. Hasil babak pertama cukup bagus," ucap Huistra usai laga.
"Ada momen krusial dalam pertandingan. Ada keputusan penalti. Menurut pemain saya mestinya penalti tapi wasit memutuskan tidak memberikan penalti berdasarkan VAR. Itu berpengaruh besar pada pertandingan ini," imbuh Huistra.
Huistra membeberkan seharusnya dalam mengecek VAR, kamera harus menghadirkan beberapa angle bukan hanya satu angle kamera saja.
"Dalam tiga laga terakhir setiap kali kita punya pembahasan yang sama saat pengecekan VAR. Kamera hanya dari satu angle. Bagaimana kita bisa mengecek dengan VAR itu penalti atau tidak. Minimal butuh dua atau tiga angle untuk mengecek (VAR)," kritik Huistra.
Huistra menambahkan bukan kali ini saja PSS Sleman dirugikan oleh keputusan wasit. Huistra mengaku dirinya sudah muak melihat kondisi itu.
"Waktu kita lawan Persis Solo, dua gol kita dirugikan. Hari ini kita dirugikan lagi. Saya sudah muak. Sudah waktunya Komite Wasit melakukan sesuatu untuk situasi ini. Ini menggelikan dan kita harus jujur soal itu. PSS selalu kena imbasnya," tutup Huistra.
Halaman Selanjutnya
"Ada momen krusial dalam pertandingan. Ada keputusan penalti. Menurut pemain saya mestinya penalti tapi wasit memutuskan tidak memberikan penalti berdasarkan VAR. Itu berpengaruh besar pada pertandingan ini," imbuh Huistra.