Kembali Viral, Momen Mengharukan Najwa Shihab dan Quraish Shihab Bahas Kematian Orang Tersayang

8 hours ago 1

VIVA – Kabar duka datang dari keluarga Najwa Shihab. Suami tercinta, Ibrahim Sjarief Assegaf, berpulang ke rahmatullah pada Selasa, 20 Mei 2025, sekitar pukul 14.29 WIB di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RS PON), Jakarta.

Kepergian pria yang akrab disapa Baim itu meninggalkan luka yang mendalam bagi keluarga, terutama Najwa Shihab. Sosok Baim selama ini dikenal bukan hanya sebagai pendamping hidup, tetapi juga sahabat dan pendukung utama dalam perjalanan panjang hidup jurnalis senior tersebut.

Dua tahun sebelum peristiwa memilukan ini terjadi, Najwa Shihab sempat menyinggung soal kehilangan dalam sebuah percakapan menyentuh bersama ayahnya, Quraish Shihab, yang terekam dalam video berjudul “Bagaimana Menghadapi Kematian Orang Tersayang?” di kanal YouTube miliknya. Dalam video tersebut, Najwa terlihat emosional ketika membahas tema kematian dan kehilangan orang terdekat.

“Bi, kalau bicara soal kehilangan atau kematian, ini kan sering kali dianggap sebagai ujian yang paling berat, terutama untuk orang-orang yang ditinggalkan,” ujar Najwa dengan suara terbata.

Ia sempat menahan tangis saat melanjutkan pertanyaannya.

“Bagaimana seharusnya kita bersikap bi? Karena rasanya ya walaupun semua orang pasti akan menemui ajalnya, pasti semua orang akan kehilangan, tinggal tunggu giliran, tapi mempersiapkan dan ketika menghadapi itu sulit sekali," tuturnya.

Menanggapi pertanyaan penuh emosi itu, Quraish Shihab, yang juga dikenal sebagai pendakwah dan mantan Menteri Agama, memberikan jawaban penuh makna. Ia mengingatkan bahwa segala sesuatu yang kita miliki sejatinya hanyalah titipan dari Tuhan.

"Jadikanlah segala sesuatu milik Tuhan, supaya Anda tidak terlalu sedih,” kata Quraish.

Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa kematian bukanlah akhir, melainkan pertemuan yang tertunda.

“Itu sebabnya Innalillahi wa innailaihi rajiun, kita juga akan kembali, kita akan bertemu di sana,” ucapnya.

Quraish Shihab juga menegaskan bahwa Islam tidak melarang seseorang untuk merasa sedih, bahkan Nabi Muhammad pun menangis saat putranya wafat.

“Jadi bukan berarti kita dilarang sedih, tidak bisa dilarang. Nabi pun waktu anaknya meninggal menangis,” ungkapnya.

Dalam momen yang mengharukan tersebut, ia menyebut bahwa kematian bisa menjadi sebuah kenikmatan spiritual.

“Kematian itu nikmat, jadi jangan sedih kalau suatu waktu abi meninggal tidak usah terlalu sedih,” pesan Quraish kepada putrinya.

Namun, ucapan tersebut justru membuat Najwa tak kuasa membendung air mata. Ia dengan suara bergetar mencoba menghentikan pembicaraan.

“Aduh Nana enggak mau ngomongin,” ucapnya sambil terisak.

Meski demikian, sang ayah tetap tenang dan terus menyampaikan nasihat.

“Ya harus begitu,” balas Quraish tenang, mencoba menenangkan.

Najwa yang semakin larut dalam emosi tak mampu lagi menahan tangis. Ia pun memilih menutup percakapan tersebut.

"Ah, Abi ngomong gitu, ini Nana udah mau nangis,” ucapnya dengan suara bergetar.

“Enggak, Nana enggak mau bahas. Kita mau tutup, Nana enggak mau bahas,” tambahnya sambil mengusap air mata.

Kini, dua tahun setelah percakapan yang menyentuh hati itu, Najwa Shihab benar-benar menghadapi kenyataan pahit yang kala itu enggan ia bayangkan. Sosok yang telah menemaninya dalam suka dan duka selama lebih dari dua dekade, telah pergi untuk selamanya.

Kepergian Ibrahim Sjarief Assegaf tak hanya menjadi kehilangan besar bagi keluarga, tetapi juga bagi banyak pihak yang mengenalnya sebagai pribadi hangat dan rendah hati. Duka mendalam turut dirasakan masyarakat, kolega, dan sahabat yang selama ini mengenal sosok Baim dan kiprah Najwa Shihab dalam dunia jurnalisme Indonesia.

Semoga almarhum diterima amal ibadahnya di sisi Allah SWT dan keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan dan ketabahan.

Halaman Selanjutnya

"Jadikanlah segala sesuatu milik Tuhan, supaya Anda tidak terlalu sedih,” kata Quraish.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |