Jakarta, VIVA – Apakah akhir dari segalanya lebih dekat dari yang kita bayangkan? Dalam temuan mengejutkan yang membuat komunitas ilmiah gempar, sejumlah ilmuwan kosmologi kini memperingatkan bahwa kiamat alam semesta bisa terjadi jauh lebih cepat dari yang selama ini diperkirakan.
Selama bertahun-tahun, para ahli meyakini bahwa "Big Freeze" — skenario di mana alam semesta terus mengembang hingga semua energi habis — akan terjadi miliaran tahun dari sekarang.
Namun, studi terbaru menyebutkan kemungkinan keruntuhan kosmik bisa dimulai dalam waktu ratusan juta tahun saja, atau bahkan lebih cepat jika ada variabel yang selama ini luput dari perhatian.
Lebih mengejutkan lagi, menurut simulasi terbaru yang dilakukan oleh tim peneliti dari universitas ternama di dunia, alam semesta bisa ‘berbalik arah’, menghentikan ekspansi, dan mulai runtuh dalam apa yang disebut sebagai "Big Crunch" — kondisi di mana segala sesuatu akan hancur dan menyatu kembali menjadi satu titik tunggal.
"Ini tidak berarti kiamat akan terjadi besok, tapi waktunya bisa jauh lebih singkat dari dugaan sebelumnya," ujar Dr. Elena Rodriguez, ahli fisika teoretis dari proyek tersebut. "Jika skenario ini benar, maka usia alam semesta seperti yang kita kenal mungkin sudah melewati setengah perjalanan menuju akhir."
Pertanyaannya sekarang: apakah kita sudah melihat tanda-tanda awalnya? Sampai saat ini belum ada konfirmasi pasti, namun para peneliti mendesak agar pengamatan terhadap fluktuasi energi gelap dan struktur kosmik diperketat, karena anomali sekecil apa pun bisa jadi sinyal awal datangnya kehancuran besar.
10 Tanaman yang Akan Menyelamatkan Umat Manusia saat Kiamat Tiba
10 tanaman yang akan menyelamatkan umat manusia saat kiamat tiba. Temuan ilmuwan ini akan mengubah masa depan.
VIVA.co.id
11 Mei 2025