Tanah Datar, VIVA – Sebanyak 60 keluarga korban banjir bandang yang menghantam wilayah di Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat pada Mei 2024 lalu, menerima kunci rumah hunian tetap (Huntap) dari Pemerintah Daerah.
Penyerahan kunci yang berlangsung di Ladang Laweh, Jorong Rambatan, Nagari Rambatan, pada Rabu 7 Mei 2025 ini, merupakan hasil kolaborasi antara pemerintah daerah, provinsi, dan pusat.
Bupati Tanah Datar, Eka Putra, menyampaikan rasa syukur atas terealisasinya bantuan Huntap tipe 36 yang dilengkapi dua kamar tidur, dapur, dan kamar mandi ini.
Meskipun pembangunan telah rampung beberapa bulan lalu, proses administrasi menjadi kendala penyerahan. Selain rumah, fasilitas pendukung seperti aula, musala, dan lapangan bermain juga tersedia di kompleks hunian tersebut. Ia berharap warga dapat memanfaatkan hunian ini dengan baik dan mengambil hikmah dari musibah yang terjadi.
Potret udara sejumlah alat berat membersihkan dan mengerjakan jalan nasional yang rusak parah akibat diterjang luapan air Sungai Batang Anai di Kabupaten Tanah Datar, Sumatra Barat.
Photo :
- Antara/Fandi Yogari
"Hari ini kami menyerahkan hunian tetap bagi korban bencana banjir bandang. Alhamdulillah rumah ini telah selesai beberapa bulan lalu, namun karena proses administrasi, baru hari ini dapat diserahkan," kata Eka Putra, Rabu 7 Mei 2025.
Lebih lanjut, Eka Putra menjelaskan bahwa pemerintah juga tengah membangun 141 unit hunian mandiri yang saat ini dalam tahap konstruksi, setelah sempat tertunda masalah lahan yang kini telah teratasi berkat dukungan tokoh masyarakat.
Kondisi pasca banjir bandang di Jorong Tanah batu Piyubuah, Kenagarian Tanjung Bonai, Kecamatan lintau Buo Utara, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat
Photo :
- VIVA/Andri Mardiansyah
Kata Eka Putra, selain program hunian tetap, pemerintah saat ini juga sedang membangun 141 unit hunian mandiri yang masih dalam proses pengerjaan konstruksi.
Selain itu, menurut Eka, pemerintah juga melakukan normalisasi areal pertanian dan sungai dengan bantuan TNI AD. Sekitar 300 hektar sawah telah dinormalisasi, serta pembangunan enam sabo dam untuk pengendalian aliran sungai. Untuk lokasinya di Batang Malana, Pagu-Pagu, dan Batang Anai yang ditargetkan mulai berjalan Agustus mendatang.
“Bencana ini menjadi kenangan yang tidak terlupakan bagi kita semua. Tapi dari musibah ini, kita bisa belajar dan bangkit bersama membangun Tanah Datar yang lebih kuat dan kompak,” tutup Eka Putra.
Halaman Selanjutnya
Source : VIVA/Andri Mardiansyah