Kulit Merah, Gatal Hingga Perih Akibat Rosacea? Begini Pertolongan Pertamanya

4 hours ago 2

Jakarta, VIVA – Rosacea merupakan penyakit peradangan yang biasanya ditemukan di kulit wajah. Namun, tidak menutup kemungkinan bisa menjalar sampai ke mata, hidung, leher hingga dada.

Hingga kini, penyebab rosacea masih belum diketahui dengan jelas. Tetapi, ada beberapa faktor yang dapat memicu kekambuhan rosacea dan setiap pasien bisa berbeda-beda. Scroll untuk info lengkapnya, yuk!

Spesialis Dermatologi, Venereologi, dan Estetika, dr Nani Kumala Dewi, Sp.DVE, mengungkap, beberapa faktor yang dapat memicu timbulnya rosacea antara lain, cuaca baik panas maupun dingin, atau bisa juga dari makanan. 

“Umumnya makanan pedas, makanan yang panas, terus makanan fermentasi kayak keju, yogurt, ada beberapa yang memang bisa mencetuskan rosacea,” ujar dokter Nani di acara Celebrating Kartini Day Rosacea Awareness Month yang digelar Dermalogia Clinic dan Regenesis di Jakarta, baru-baru ini. 

Selain itu, faktor lainnya adalah stres dan kecemasan, yang juga bisa menjadi pencetusnya. Namun ternyata, kopi panas juga bisa menjadi pemicu rosacea muncul. 

“Pencetusnya setiap kali kurang tidur bisa jadi stres, jadi bisa-bisa besok merah begitu muncul merah suka lama. Kopi juga salah satunya, minuman yang panas. Jadi intinya semua bisa mencetuskan rosacea,” tuturnya. 

Skincare, hair product juga bisa menghadirkan rosacea, karena beberapa ada yang mengandung alkohol, mentol, atau yang bisa menyebabkan iritasi, itu bisa menyebabkan rosacea atau menimbulkan kemerahan. Kayak SLS atau SC itu juga bisa. Jadi, memang harus dilihat dari keseluruhan lifestyle pasien itu sendiri,” sambungnya. 

Lebih lanjut, dokter yang berpraktik di Dermalogia Clinic itu menjelaskan, ketika rosacea timbul, biasanya ditandai dengan kulit yang memerah.

“Hal itu karena pembuluh darahnya membesar, jadi yang akan pertama dirasakan adalah merah. Biasanya merahnya stay longer, jadi bisa hitungan minggu atau bulan, bahkan tahunan,” bebernya. 

“Biasanya kalau udah muncul merah yang dirasain itu panas seperti ketusuk-tusuk, kalau itu terus berlanjut lama-lama biasanya ada penguapan air di kulit meningkat itu menyebabkan kulit jadi kering. Kalau sudah terjadi seperti itu biasanya keluhan gatal akan muncul,” sambungnya. 

Maia Estianty menderita rosacea.

Photo :

  • Instagram @maiaestiantyreal.

Jika gejala-gejala tersebut sudah muncul, pertolongan pertama seperti apa yang bisa dilakukan?

“Biasanya saya akan langsung rekomendasi pasien untuk pakai moisturizer, pilih yang ada anti radangnya dulu. Jadi kalau bisa pakai dulu moisturizer-nya, benerin dulu skin barrier-nya. Biasanya dalam beberapa hari kemerahannya akan tone down bahkan calming down. Kalau udah begitu, bisa mulai pakai lagi makeup atau skincare produk tertentu,” ungkapnya.

“Jadi kalau udah kemerahan, memang harus tone down pakai gentle cleanser moisturizer dan sun protection, jangan ditambah skincare lain. Kalau bisa yang pas kemerahan gak pakai makeup sama sekali, kayak pakai makeup berlebihan semacam foundation tebal atau full makeup, pakai blush on, shimmer, saran saya hindari dulu. Karena dengan dia ada radang aja, apapun yang dioles di atasnya akan bikin peradangan tambah parah biasanya,” tambahnya. 

Dan yang tidak kalah penting, ketika timbul gatal di area kemerahan, dokter Nani menyarankan untuk tidak menggaruknya. Lalu, apa yang harus dilakukan?

“Pas gatal gak boleh digaruk. Biasanya ada sensasi gatal, apa yang harus dilakukan? Cukup diolesin moisturizer, itu nanti akan calming down sendiri,” pungkasnya. 

Namun, jika belum juga membaik, dokter Nani menyarankan untuk mengonsultasikannya ke dokter. Terapi seperti laser VBeam atau Intense Pulsed Light (IPL) juga bisa membantu mengecilkan pembuluh darah sehingga dapat meredakan kemerahan akibat rosacea. Treatment tersebut juga sudah tersedia di klinik Dermalogia.

Halaman Selanjutnya

“Skincare, hair product juga bisa menghadirkan rosacea, karena beberapa ada yang mengandung alkohol, mentol, atau yang bisa menyebabkan iritasi, itu bisa menyebabkan rosacea atau menimbulkan kemerahan. Kayak SLS atau SC itu juga bisa. Jadi, memang harus dilihat dari keseluruhan lifestyle pasien itu sendiri,” sambungnya. 

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |