LSM PENJARA 1 Sukses Gelar Syawalan Kebangsaan: Kokohkan Tekad Melawan Korupsi dan Membangun Indonesia Berintegritas

3 hours ago 2

Senin, 28 April 2025 - 20:30 WIB

VIVA – Dalam suasana penuh khidmat dan kebangsaan, LSM PENJARA 1 berhasil menyelenggarakan acara Halal Bihalal Syawalan pada 25 April 2025 lalu, bertema persatuan dan perjuangan moral di Gedung Joang ’45, Menteng, Jakarta Pusat.

Dihadiri oleh lebih dari 47 perwakilan LSM lintas Jakarta, tokoh masyarakat, serta mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi, acara ini membuktikan bahwa spirit idealisme bangsa masih menyala, bahkan membara lebih kuat di tengah tantangan zaman.

Dipimpin langsung oleh Ketua Umum LSM PENJARA 1, Teuku Z. Arifin, acara ini menjadi lebih dari sekadar tradisi syawalan. Ia menjelma menjadi medan aktualisasi tekad bersama—meneguhkan peran LSM dan mahasiswa sebagai benteng pertahanan terakhir dalam menjaga keadilan, demokrasi, dan integritas bangsa.

Dalam sambutannya yang menggugah, Bang Arifin menekankan pentingnya mempererat sinergi antara masyarakat sipil, aktivis, dan generasi muda untuk mendukung penuh arah pembangunan nasional yang kini dipimpin oleh Presiden Prabowo Subianto.

Beliau menyerukan bahwa perjuangan melawan penyimpangan kekuasaan dan praktik korupsi harus terus diperkuat, sebagai bagian dari tanggung jawab kolektif membangun Indonesia yang bermartabat.

“Dari Gedung Joang ini—saksi sejarah bangsa—kita nyatakan bahwa masyarakat sipil tidak akan tinggal diam. Mahasiswa tidak akan membisu. Dan LSM akan terus menjadi penyeimbang kekuasaan, demi menjaga bangsa ini tetap pada jalur yang lurus dan adil,” tegas Arifin, yang disambut gemuruh tepuk tangan para peserta.

Nuansa kebangsaan terasa kental sepanjang acara. Sambutan dari para tokoh lintas organisasi, seperti Ketua LSM PETIR Yoserizal dan Ketua LSM PERMATA Bevin Siahaan, membangkitkan semangat solidaritas lintas agama, lintas budaya, dan lintas generasi. Pesan mereka seragam: bahwa keberagaman adalah kekuatan, bukan hambatan.

Tak kalah menggugah, sambutan dari kalangan mahasiswa, seperti Novia Angesti dari Universitas Al-Azhar Indonesia dan Medi Slamet dari Universitas BSI, memperlihatkan bahwa estafet perjuangan kini telah berpindah ke tangan generasi baru yang sadar akan pentingnya membangun bangsa berbasis keadilan substantif, bukan hanya retorika.

Sebagai penutup, lantunan doa yang dipimpin oleh Ustaz Jalaluddin Tapaul Jahidin membasahi kalbu seluruh peserta. Doa yang memohonkan keteguhan hati, kejernihan niat, dan kemenangan dalam perjuangan melawan korupsi menjadi penutup yang syahdu dalam helatan ini.

Melalui kegiatan ini, LSM PENJARA 1 tidak hanya menunjukkan kekuatan organisasi dalam membangun jaringan moral bangsa, tetapi juga menegaskan dirinya sebagai salah satu garda terdepan dalam mengawal cita-cita Indonesia yang bersih, adil, dan bermartabat.

Seperti yang dikumandangkan Ketua Panitia, Khaedor Jonsen, dalam sambutannya: “Bangsa yang besar bukan hanya bangsa yang menghormati jasa pahlawannya, tetapi bangsa yang menjaga silaturahmi dan memperjuangkan keadilan secara kolektif”.

Gedung Joang ‘45 pagi itu tidak hanya menjadi saksi sebuah acara—ia menjadi saksi lahirnya persekutuan moral baru. Persekutuan antara aktivis, mahasiswa, dan rakyat biasa, yang bertekad membangun negeri tanpa pamrih, tanpa takut, dan tanpa kompromi.

Halaman Selanjutnya

Nuansa kebangsaan terasa kental sepanjang acara. Sambutan dari para tokoh lintas organisasi, seperti Ketua LSM PETIR Yoserizal dan Ketua LSM PERMATA Bevin Siahaan, membangkitkan semangat solidaritas lintas agama, lintas budaya, dan lintas generasi. Pesan mereka seragam: bahwa keberagaman adalah kekuatan, bukan hambatan.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |