Marak Proteksionisme Global, Menperin: Daya Saing Produk EV asal RI Harus Tinggi

4 hours ago 2

Selasa, 6 Mei 2025 - 13:06 WIB

Jakarta, VIVA – Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita memaparkan, dalam akselerasi industri kendaraan listrik alias electric vehicle (EV) di Tanah Air, Indonesia saat ini sudah memiliki sebanyak 7 industri bus listrik, 9 industri mobil listrik, dan 63 industri motor listrik.

Agus menekankan, tumbuhnya industri kendaraan listrik di Tanah Air ini dengan jelas telah menunjukkan bahwa pasar motor listrik di Indonesia sedang dan akan terus berkembang kedepannya.

Meski demikian, Agus pun mengingatkan bahwa di tengah pertumbuhan positif industri EV di Tanah Air saat ini, terdapat salah satu tantangan global terkait sektor perdagangan yang diperkirakan bakal berpengaruh terhadap pasar ekspor dari industri tersebut.

"Saya juga mau mengingatkan bahwa dinamika global yang harus kita cermati yaitu termasuk untuk sektor automotif, dan ini tantangan baru, yaitu proteksionisme global," kata Agus saat ditemui di kawasan SCBD, Sudirman, Jakarta Selatan, Selasa, 6 Mei 2025.

Ilustrasi mobil listrik / cas kendaraan listrik

Photo :

  • VIVA/Krisna Wicaksono

Agus mengakui bahwa saat ini banyak negara di dunia tengah mengencangkan proteksi terhadap pasar atau perekonomiannya masing-masing. Sehingga hal itu dipastikan juga akan turut mempengaruhi pasar ekspor bagi produk-produk EV asal Indonesia.

"Yang tentunya dapat mempengaruhi ekspor kendaraan atau ekspor produk-produk otomotif kita, termasuk kendaraan listrik dan NEV (New Energy Vehicle)," ujarnya.

Karenanya, Agus mengajak pemerintah, pelaku usaha, dan para pelaku industri serta stakeholder terkait lainnya, agar bisa bersama-sama memastikan bahwa produk-produk otomotif Indonesia termasuk produk-produk NEV, bisa memiliki daya saing yang lebih tinggi khususnya di pasar mancanegara.

"Sehingga akan memperkuat keberadaan pasar kita di level internasional, melalui penguatan kualitas produk dan juga strategi pemasaran yang tepat," kata Agus.

"Pemerintah juga tengah merumuskan program-program untuk penguatan struktur industri. Artinya, dengan bahasa yang lebih mudah, yaitu melokalkan komponen. Dan ini kami harapkan juga akan membentuk rantai pasok, termasuk pada sektor new energy vehicle di Indonesia," ujarnya.

Halaman Selanjutnya

Karenanya, Agus mengajak pemerintah, pelaku usaha, dan para pelaku industri serta stakeholder terkait lainnya, agar bisa bersama-sama memastikan bahwa produk-produk otomotif Indonesia termasuk produk-produk NEV, bisa memiliki daya saing yang lebih tinggi khususnya di pasar mancanegara.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |