Mengenal Family Office yang Dipastikan Menkeu Purbaya Tak Dapat Suntikan APBN

3 hours ago 1

Selasa, 14 Oktober 2025 - 13:40 WIB

Jakarta, VIVA – Topik family office kembali menjadi sorotan usai Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan bahwa anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) tidak akan digunakan untuk pembangunan proyek tersebut. Sebagaimana diketahui, sebelumnya, pembangunan family office diusulkan oleh Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan.  

"Saya sudah dengar lama isu itu, tapi biar saja. Kalau DEN bisa bangun sendiri, ya bangun saja sendiri. Saya anggarannya nggak akan alihkan ke sana," kata Purbaya di kantor Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin, 13 Oktober 2025.

Purbaya mengungkapkan, meski telah mendengar soal rencana pembangunan family office, ia tidak melakukan intervensi apapun, termasuk memberikan masukan pada konsep yang diajukan. "Saya belum terlalu mengerti konsepnya walaupun Pak Ketua DEN sering bicara. Tapi, saya belum pernah lihat konsepnya, jadi saya nggak bisa jawab," ujarnya. 

Ia menekankan fokusnya tetap pada pengelolaan APBN secara tepat waktu dan tepat sasaran, serta mengusahakan agar tidak terjadi kebocoran anggaran. "Kalau mau (buat family office), saya doakan," ujar Purbaya.

Apa Itu Family Office?

Penasehat Khusus Presiden Bidang Digitalisasi dan Teknologi Pemerintahan, Luhut

Photo :

  • VIVA/Lazuardhi Utama

Melansir dari Investopedia, Selasa, 14 Oktober 2025, family office adalah lembaga manajemen kekayaan pribadi yang dirancang khusus untuk melayani individu atau keluarga ultra-mapan, umumnya dengan kekayaan di atas US$30 juta atau sekitar Rp495 miliar. 

Tujuan utamanya adalah mengelola dan melindungi kekayaan keluarga, sekaligus merencanakan strategi investasi, pajak, dan alokasi aset agar berkelanjutan dari generasi ke generasi.

Selain investasi, family office juga dapat menangani berbagai kebutuhan non-keuangan, seperti perencanaan pendidikan anak, pengelolaan perjalanan, hingga pengaturan rumah tangga. Layanan ini biasanya dilakukan oleh tim profesional yang berdedikasi untuk kebutuhan keluarga tersebut.

Secara umum, terdapat dua jenis family office: single-family office, yang melayani satu keluarga saja, dan multi-family office, yang melayani banyak keluarga sekaligus. 

Multi-family office lebih umum karena biaya operasional bisa dibagi di antara klien, sehingga lebih efisien. Fungsi family office pun fleksibel, bisa fokus pada perencanaan keuangan dan investasi atau bahkan mengatur gaya hidup keluarga.

Halaman Selanjutnya

Sebagaimana diketahui, DEN merencanakan pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pusat Keuangan dan Family Office di Bali untuk menarik investasi asing masuk ke dalam negeri. Kawasan tersebut rencananya akan dijadikan gerbang bagi dana investasi luar negeri yang diinvestasikan ke berbagai sektor riil di Indonesia. 

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |