Mobil Listrik KIA di Dunia Paling Banyak Pakai Baterai Lokal Kolaborasi Hyundai dan LG

5 hours ago 1

Kamis, 15 Mei 2025 - 12:14 WIB

VIVA – All New Kona Electric menjadi mobil listrik paling lokal saat ini, karena baterai yang digunakan hasil kolaborasi Hyundai Motor Group dan LG Energy Solution bersama Indonesia Battery Corporation (IBC).

Pabrik baterai pertama di Indonesia hasil kolaborasi tersebut bernama PT Hyundai LG Industry, atau HLI Green Power yang sudah beroperasi sejak Mei 2024, berdiri di Karawang, Jawa Barat.

VIVA Otomotif: Baterai untuk mobil listrik buatan Hyundai Energy Indonesia

Photo :

  • VIVA/Yunisa Herawati

Pabrikan kawin silang perusahaan otomotif, dan teknologi asal Korea Selatan itu akan mempercepat ekosistem kendaraan listrik, terutama produksi baterai lithium-ion berbahan NMC (nikel, mangan, kobalt).

Tempat pembuatan komponen penyimpan energi listrik itu menelan dana investasi sebesar 60 juta dolar Amerika Serikat, atau setara Rp900 miliar yang berdiri di atas lahan 32.188 meter persegi.

Baterai buatan Hyundai dan LG tersebut ternyata bukan hanya digunakan untuk Kona Electric yang dipasarkan di Indonesia, namun sudah di ekspor ke sejumlah negara termasuk Asia Tenggara.

Cell Technology Formation Part Leader PT HLI Green Power, Ubaidah Ibnul Jarrah, mengatakan, dalam satu hari kapasitas produksi yang dihasilkan saat ini 120 ribu sel baterai menyesuaikan pasar domestik dan ekspor.

“Saat ini komposisi untuk market Indonesia lebih kecil, hanya dipakai Kona Electric. Sepanjang 2024 komposisinya domestik dua persen, ekspor 98 persen yang terbagi untuk Hyundai 27 persen, dan KIA 71 persen,” ujarnya di Karawang, Jawa Barat, dikutip, Kamis 15 Mei 2025.

KIA yang merupakan brand di bawah naungan Hyundai Motor Company lebih banyak menggunakan baterai buatan lokal tersebut untuk kebutuhan pasar global.

Seperti diketahui, mobil listrik yang dipasarkan KIA dan Hyundai mengandalkan platform E-GMP (Electric Global Modular Platform), sehingga secara desain baterai tentunya serupa walaupun daya simpannya berbeda.

Saat ini mobil listrik yang sudah dipasarkan secara global, termasuk di Indonesia adalah KIA EV3, EV4, EV6 dan EV9 sebagai SUV (Sport Utility Vehicle) berukuran bongsor yang dikembangkan menjadi Hyundai Ioniq 9.

Terbaru KIA juga menggandeng LG untuk membuat mobil listrik bergaya mini van sebagai kantor berjalan. Kendaraan pelahap seterum konsep dengan nama PV5 itu pertama kali dipamerkan di Seoul Mobility Show 2025.

Adapun Jarrah tidak menjelaskan terkait mobil listrik KIA yang menggunakan baterai buatan lokal tersebut. Sementara untuk Kona Electric sendiri membutuhkan 216 cell yang terbagi menjadi 27 modul, di mana masing-masing modul berisikan 8 cell untuk menjadi satu baterai.

Untuk proses pembuatannya, HLI hanya bertugas produksi sel baterai yang meliputi tiga proses utama, yaitu electrode manufacturing, cell assembly, dan formation.

Electrode manufacturing adalah tahap di mana katode dan anode dicampur, dilapisi (coating), dan dipadatkan melalui roll pressing untuk membentuk electrode yang pipih.

Elektrode ini kemudian melalui teknik slitting, nothing, dan drying hingga menyerupai bentuk awal sel baterai. Lalu, cell assembly adalah proses penyusunan elektrode menggunakan teknik advanced zigzag stacking untuk menyesuaikan bentuk dan struktur baterai.

Selanjutnya, pada tahap formation, baterai distabilkan melalui proses pengisian dan pelepasan daya yang disertai pengeluaran gas dan inspeksi kualitas. Setelah itu baterai dikemas oleh PT Hyundai Energy Indonesia (HEI) sebelum dipasang utuh ke mobil oleh PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia (HMMI).

President Director Hyundai Energy Indonesia Chang Oug Hong, mengatakan, pihaknya bertanggung jawab untuk memastikan penyusunan modul dan sistem baterai yang sesuai standar serta melakukan pengujian ketat terhadap setiap unit baterai.

Halaman Selanjutnya

“Saat ini komposisi untuk market Indonesia lebih kecil, hanya dipakai Kona Electric. Sepanjang 2024 komposisinya domestik dua persen, ekspor 98 persen yang terbagi untuk Hyundai 27 persen, dan KIA 71 persen,” ujarnya di Karawang, Jawa Barat, dikutip, Kamis 15 Mei 2025.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |