Penembakan Brutal di Tempat Hiburan Malam Samarinda, Komisi III DPR Soroti Longgarnya Keamanan

3 days ago 6

Kamis, 8 Mei 2025 - 10:27 WIB

Jakarta, VIVA – Anggota Komisi III DPR RI, Abdullah menyoroti kasus penembakan brutal yang menewaskan seorang pengunjung di salah satu tempat hiburan malam di Samarinda, Kalimantan Timur

Dia menilai, peristiwa tersebut menjadi salah satu bukti longgarnya pengawasan keamanan di tempat-tempat hiburan malam. 

“Tentunya peristiwa ini menimbulkan keprihatinan mendalam, bagaimana pengawasan keamanan di tempat hiburan sangat longgar. Harusnya ada pengawasan ketat, apalagi di tempat-tempat hiburan malam yang rawan terjadinya tindak kriminalitas,” kata Abdullah dalam keterangannya, Kamis, 8 Mei 2025.

Abdullah mendesak pemerintah, khususnya Kementerian Dalam Negeri dan Polri, untuk segera melakukan evaluasi menyeluruh terhadap tata kelola keamanan dan perizinan tempat hiburan malam. 

“Termasuk SOP pengamanan, koordinasi antar aparat, dan kapasitas pengawasan yang dilakukan oleh pemilik atau pengelola tempat hiburan,” sebut Legislator dari Dapil Jawa Tengah VI itu. 

“Tempat hiburan malam tidak boleh menjadi ladang subur bagi kejahatan, peredaran senjata ilegal, dan aksi anarkis. Harus ada sistem penertiban dan pengawasan berkala yang melibatkan kepolisian setempat dan pemerintah daerah," imbuh Abdullah.

Sebelumnya diberitakan, kepolisian Resor Kota (Polresta) Samarinda, Kalimantan Timur, tengah memburu pelaku penembakan di salah satu tempat hiburan malam, di Jalan Imam Bonjol, Samarinda, Minggu dini hari, yang mengakibatkan satu orang meninggal dunia.

"Sekitar pukul 04.30 WITA, tepat di dekat gerbang tempat hiburan malam, terjadi penembakan dengan hasil autopsi yang selesai pada Minggu sore menunjukkan adanya lima bekas luka tembakan pada tubuh korban," ujar Kapolresta Samarinda, Kombes Pol Hendri Umar di Samarinda, Kaltim, Minggu.

Ia menjelaskan bahwa korban berinisial D. Polisi menemukan dua proyektil di sekitar lokasi kejadian dan tiga proyektil lainnya bersarang di tubuh korban.

"Ini selaras dengan temuan kami di lapangan," imbuhnya.

Saat ini, Polresta Samarinda dibantu oleh Subdit Jatanras Direktorat Krimum Polda Kaltim tengah melakukan penyelidikan intensif untuk mengidentifikasi dan menangkap pelaku penembakan.

Mengenai jenis senjata yang digunakan, Kombes Pol Hendri Umar belum dapat memberikan kepastian.

Dari pengecekan sementara, pihaknya menduga pistol yang digunakan merupakan senjata rakitan. Namun, untuk jenis dan kalibernya, pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan lebih lanjut dari Laboratorium Forensik.

Estimasi sementara, kaliber senjata yang digunakan sekitar 8 hingga 9 mm.

Halaman Selanjutnya

Ia menjelaskan bahwa korban berinisial D. Polisi menemukan dua proyektil di sekitar lokasi kejadian dan tiga proyektil lainnya bersarang di tubuh korban.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |