Jakarta, VIVA – PT Bangun Kosambi Sukses (CBDK) hanya mampu membukukan penjualan hanya 12 persen dari target yang telah ditentukan akibat lesunya daya beli. Pada tahun 2025, prioritas bisnis akan dikerahkan pada pengembangan portofolio pendapatan berulang (recurring income).
Selama kuartal-I 2025, anak usaha PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI), membukukan penjualan sebesar Rp 239 miliar atau tercapai 12 persen dari total target tahunan sebesar Rp2 triliun. Penurunan ini dipengaruhi oleh penundaan peluncuran produk baru, serta strategi perusahaan untuk mengalokasikan lahan di kawasan CBD PIK 2 untuk pengembangan jangka panjang.
Dalam keterangan resminya, CBDK menilai tekanan ekonomi global ini turut berdampak pada daya beli masyarakat, khususnya di sektor properti. Pelaku usaha dan konsumen kini lebih konservatif dalam pengambilan keputusan investasi maupun konsumsi jangka panjang. Dalam konteks ini, perusahaan menegaskan bahwa penurunan angka marketing sales bukanlah indikator melemahnya permintaan, melainkan bagian dari reposisi strategis yang tengah dijalankan.
Sebagai bagian dari langkah strategis, CBDK menargetkan pembangunan Nusantara International Convention Exhibitions (NICE) dan hotel bintang lima berkapasitas 250 kamar di jantung kawasan CBD PIK 2. Proyek ini dirancang untuk memenuhi permintaan pasar properti dalam kawasan terintegrasi, sekaligus memperkuat posisi CBDK di sektor MICE (Meetings, Incentives, Conventions, and Exhibitions).
"Tahun 2025 adalah momentum transisi dari penjualan ke penguatan recurring income. Kami percaya bahwa langkah ini akan memperkuat ketahanan bisnis CBDK dalam jangka panjang, sekaligus menjawab tantangan makro ekonomi dengan solusi berkelanjutan," jelas Presiden Direktur CBDK, Steven Kusumo, dikutip dari keterangan resmi pada Senin, 28 April 2025.
Dalam empat tahun terakhir, CBDK mencatat pertumbuhan yang stabil. Pada tahun 2021, pertumbuhan marketing sales tercatat sebesar Rp 1,7 triliun, naik menjadi Rp 1,9 triliun di tahun 2022, dan mencapai Rp 2,2 triliun pada 2023. Meski sedikit terkoreksi menjadi Rp 2,1 triliun di 2024, tingkat pertumbuhan tahunan majemuk (CAGR) perusahaan tetap positif di angka 4,9 persen.
"Dengan fondasi keuangan yang solid, visi pengembangan kawasan bisnis terintegrasi, serta kemampuan merespons dinamika pasar, CBDK optimistis dapat memperkuat posisinya sebagai katalis utama pertumbuhan properti komersial dan MICE di Indonesia, khususnya di kawasan strategis PIK2," lanjut Steven.
Salah satu bangunan ditargetkan menjadi tuan rumah Indonesia CoffeeFestival & Café and Brasserie Expo. Sementara itu, dua gedung lainnya dijadwalkan rampung pada semester II-2026. Hotel berbintang lima yang dikelola anak usaha baru, PT Citra Kirana Bisnis Distrik (CKBD) juga disiapkan untuk mendukung sektor Meetings, Incentives, Conventions, and Exhibitions (MICE) yang sedang berkembang pesat, serta mendongkrak arus wisatawan dan pelaku bisnis ke kawasan PIK2.
Sementara itu, hotel bintang lima yang tengah dikembangkan akan dikelola oleh anak usaha baru CBDK, PT Citra Kirana Bisnis Distrik (CKBD). Kehadiran hotel ini tidak hanya untuk mendukung kebutuhan MICE, tetapi juga diharapkan mampu meningkatkan arus wisatawan dan pelaku bisnis ke kawasan PIK2.
CBDK juga memperluas strategi pemasaran ke berbagai segmen produk yang tersebar di kawasan inti PIK2. Untuk kavling tanah komersial, fokus utama tetap pada pengembangan kawasan jantung CBD PIK2, yang dirancang sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru.
Sedangkan di segmen properti komersial, CBDK menawarkan proyek-proyek unggulan seperti SOHO The Bund, Bizpark PIK2, Rukan Petak 9 dan Rukan Little Siam yang menyasar pelaku usaha yang menginginkan lokasi premium dengan potensi tinggi. Lalu pada segmen hunian, CBDK memasarkan proyek Rumah Milenial dan Permata Hijau Residences. Dua kawasan tempat tinggal modern yang berada di lingkungan strategis dan dinamis yang ideal untuk keluarga muda dan profesional.
Halaman Selanjutnya
"Dengan fondasi keuangan yang solid, visi pengembangan kawasan bisnis terintegrasi, serta kemampuan merespons dinamika pasar, CBDK optimistis dapat memperkuat posisinya sebagai katalis utama pertumbuhan properti komersial dan MICE di Indonesia, khususnya di kawasan strategis PIK2," lanjut Steven.