Jakarta, VIVA – PT Pertamina Gas (Pertagas) terus memperkuat kolaborasi dalam rangka mendukung ketahanan energi nasional, salah satunya dengan Husky-CNOOC Madura Limited (HCML). HCML akan melaksanakan tie-in atau penyambungan di fasilitas pipa Pertagas di Semare untuk mengalirkan gas para buyer atau shipper ke konsumen di Jawa Timur.
Direktur Utama Pertamina Gas Gamal Imam Santoso, mengatakan kerja sama Pertagas dengan HCML untuk meningkatkan optimalisasi produksi gas dari Lapangan BD milik HCML.
“Kolaborasi ini juga untuk mendukung program pemerintah dalam monetisasi lapangan gas dan minyak bumi sebagai bagian dari implementasi Program Astacita Presiden RI,” ujar Gamal dikutip dalam keterangan tertulis, Selasa, 22 April 2025.
Tambah Volume Gas untuk Pelanggan Industri dan LNG
Direktur Utama Pertagas, Gamal Imam Santoso [dok. Forum Gas Nasional 2024]
Photo :
- VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya
Pelaksanaan tie-in juga akan menambah volume transportasi gas di ruas Pipa Semare – Porong – Grati dan mendukung optimalisasi produksi gas Lapangan BD milik HCML. Rencananya volume pengaliran gas sebesar 10-15 MMscfd untuk memenuhi kebutuhan pelanggan industri dan LNG di Jawa Timur
Penandatanganan Tie-In Agreement antara Pertamina Gas dan Husky-CNOOC Madura Limited (HCML) untuk fasilitas pipa transmisi East Java Gas Pipeline (EJGP) ruas Semare–Porong–Grati telah dilaksanakan di Surabaya, Selasa. Selain Dirut Pertagas, hadir dalam penandatanganan tersebut Direktur Komersial Kusdi Widodo. Sementara dari HCML, VP Marketing, Legal & Business Support HCML Wahyudin Sunarya; dan Manager Marketing HCML Aris Suryanto.
Kerja sama dengan HCML bukan merupakan yang pertama kali dilakukan Pertagas. Sebelumnya Pertagas telah mendukung beberapa kerja sama tie in antara lain, HCML – 2M pada tahun 2016 dan HCML – MAC pada tahun 2023.
Gamal mengungkapkan hal ini menunjukkan konsistensi Pertagas dalam mendukung program pemerintah dalam monetisasi lapangan gas dan minyak bumi di Indonesia demi terciptanya swasembada energi sebagai salah satu Program Astacita Presiden Republik Indonesia.
“Diharapkan dengan adanya dukungan dari Pertagas ini dapat meningkatkan optimalisasi produksi gas dan minyak bumi, sehingga dapat memenuhi kebutuhan gas di Jawa Timur, Jawa Tengah, hingga ke Jawa Barat,” kata Gamal.
Pertagas hingga akhir 2024 tercatat telah membangun dan mengelola pipa transmisi gas sepanjang lebih dari 2.930 km, pipa minyak 605 km, dua LPG Plant dengan kapasitas 1.130 ton per hari, terminal regasifikasi dengan kapasitas 400 BBtud dan LNG Hub dengan kapasitas 127.000 M3.
Pada 2025, prioritas utama Pertagas dalam pengembangan bisnis mencakup penguatan kinerja operasional dengan menjaga efisiensi dan keandalan infrastruktur. Selain itu, Pertagas juga terus melanjutkan pengembangan infrastruktur. Memperluas jaringan pipanisasi energi, gasifikasi kelistrikan, dan infrastruktur pendukung lainnya.
Untuk mendukung swasembada energi sekaligus transisi dari energi fosil ke energi terbarukan, Pertamina Gas juga melakukan inisiatif Energi Terbarukan dengan mengembangkan proyek bioethanol dari limbah kelapa sawit dan hydrogen plant dengan menjalin kolaborasi dengan Grup Pertamina lainnya. Dengan strategi tersebut, Pertagas berkomitmen untuk menjaga keandalan aset sekaligus mendukung transisi energi.
Halaman Selanjutnya
Kerja sama dengan HCML bukan merupakan yang pertama kali dilakukan Pertagas. Sebelumnya Pertagas telah mendukung beberapa kerja sama tie in antara lain, HCML – 2M pada tahun 2016 dan HCML – MAC pada tahun 2023.