Prabowo Akan Cek Soal Dugaan Penggelapan Dana MBG: Uang Rakyat Pasti Kita Jaga

2 weeks ago 11
Web Info Live Pagi Akurat Non Stop

Selasa, 22 April 2025 - 19:12 WIB

Jakarta, VIVA – Presiden RI Prabowo Subianto bakal mengecek soal dugaan penggelapan dana program Makan Bergizi Gratis (MBG). Dugaan itu terjadi di salah satu mitra MBG yang terletak di Kalibata, Jakarta Selatan.

Prabowo mengaku belum mengetahui masalah tersebut dan akan segera mengecek. "Nanti saya cek ya, saya belum tahu," ujar Prabowo kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa, 22 April 2025.

Ia menegaskan bahwa setiap uang rakyat pasti akan dijaga oleh Pemerintah Indonesia. "Pasti diurus. Setiap sen uang rakyat akan kita jaga ya," ujarnya.

Kondisi mitra dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) di kawasan Kalibata

Photo :

  • ANTARA/Luthfia Miranda Putri

Persoalan ini mencuat ke publik setelah Ira melaporkan Yayasan MBN atas dugaan penggelapan dana program MBG ke Polres Metro Jakarta Selatan pada 10 April 2025. Laporan teregister dengan nomor: LP/B/1160/IV/2025/SPKT/Polres Metro Jaksel/Polda Metro Jaya.

Menurut kuasa hukumnya, Danna, laporan tersebut tidak hanya ditujukan kepada yayasan sebagai lembaga, tetapi juga kepada individu-individu yang dianggap turut bertanggung jawab atas mandeknya pencairan dana.

Yayasan MBN diduga menahan dana yang telah diterima dari Badan Gizi Nasional (BGN), lembaga pemerintah yang bertanggung jawab mengelola anggaran program MBG secara nasional. Total dana yang telah ditransfer ke yayasan tercatat sebesar Rp386.500.000, namun tidak satu rupiah pun sampai ke dapur MBG di Kalibata yang dikelola Ira Mesra.

“Klien kami telah memasak lebih dari 65 ribu porsi makanan, tanpa mendapatkan pembayaran sepeser pun dari pihak yayasan,” ujar Danna.

Seluruh biaya operasional, mulai dari pembelian bahan makanan, sewa tempat, pembayaran listrik dan air, pengadaan alat dapur, kendaraan distribusi, hingga honor para juru masak, ditanggung sendiri oleh Ira Mesra.

Alih-alih mencairkan dana, pihak Yayasan MBN justru mengklaim bahwa Ira memiliki kekurangan pembayaran sebesar lebih dari Rp45 juta. Klaim tersebut didasarkan pada sejumlah invoice pembelian barang saat pelaksanaan program yang belum dipertanggungjawabkan.

“Ketika Bu Ira menagih haknya, pihak yayasan malah mengatakan dia punya kekurangan pembayaran Rp45.314.249, karena invoice-invoice dari pembelian yang katanya dilakukan oleh yayasan sendiri saat di lapangan,” ujar Danna.

Total kerugian yang ditanggung oleh Ira Mesra dalam dua tahap pelaksanaan program MBG ini ditaksir mencapai hampir Rp1 miliar, tepatnya Rp975.375.000.

Halaman Selanjutnya

“Klien kami telah memasak lebih dari 65 ribu porsi makanan, tanpa mendapatkan pembayaran sepeser pun dari pihak yayasan,” ujar Danna.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |