Puan Ingatkan Penulisan Ulang Sejarah Tidak Dikaburkan

7 hours ago 2

Selasa, 20 Mei 2025 - 13:09 WIB

Jakarta, VIVA – Ketua DPR RI, Puan Maharani meminta rencana penulisan ulang sejarah dari Kementerian Kebudayaan dilakukan secara hati-hati dan tidak terburu-buru.

"Itu pasti jangan terburu-buru lah. Namanya penulisan sejarah itu harus dilakukan secara hati-hati," kata Puan kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 20 Mei 2025.

Puan menjelaskan bahwa Komisi X DPR RI sudah mulai meminta masukan dari masyarakat, khususnya sejarawan terkait rencana penulisan ulang sejarah itu. Selain dari masyarakat, Puan mengatakan bahwa nantinya Komisi X juga akan meminta penjelasan dari pemerintah terkait hal tersebut.

"Komisi X sudah mulai melakukan RDPU, meminta masukan dari kalangan masyarakat, khususnya sejarawan," kata Puan.
 
"Bagaimana terkait dengan hal tersebut. Kami juga dari Komisi X akan meminta penjelasan dari pemerintah terkait dengan penulisan ulang sejarah itu seperti apa," ujar Politikus PDIP itu menambahkan.

Lebih jauh Puan mengungkapkan, sejarah ada yang baik dan ada pula yang buruk. Maka itu, ia memperingatkan penulisan ulang sejarah tak dikaburkan.

"Yang penting jangan ada pengaburan atau penulisan ulang terkait sejarah, tapi kemudian tidak meluruskan sejarah. Jadi jas merah jangan sekali-sekali melupakan sejarah. Memang sejarah itu pasti ada yang baik, ada yang pahit," kata dia.

Sebagai informasi, Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon menargetkan revisi atau penulisan ulang sejarah nasional Indonesia bisa rampung pada Agustus 2025. 

Penulisan ulang sejarah nasional Indonesia itu, kata Fadli Zon, dipersiapkan untuk memperingati 80 tahun kemerdekaan RI. 

"Soal penulisan sejarah itu, dalam rangka 80 tahun Indonesia merdeka, kita mau update," ucap Fadli Zon kepada wartawan dikutip Selasa, 6 Mei 2025.

Fadli Zon menjelaskan, proses penulisan ulang sejarah nasional Indonesia ini merupakan pembaruan dari buku sejarah terakhir yang diterbitkan 2012 silam, Indonesia Dalam Arus Sejarah. Selain itu juga melanjutkan buku Sejarah Nasional Indonesia yang terbit di tahun 1980-an.

Dia menyebut, ada 100 sejarawan dari seluruh perguruan tinggi yang terlibat dalam penulisan ulang sejarah nasional Indonesia ini. Ada sejumlah temuan baru juga yang disesuaikan dalam penulisan ulang sejarah tersebut.

"Ada banyak temuan-temuan misalnya di era prasejarah dan juga penambahan-penambahan pada masa pemerintahan yang lalu dan sebagainya. Ya semuanya perlu di-update, kita update. Misalnya periode terakhir itu periode sebelum Pak SBY kalau enggak salah, nanti tentu ditambahkan," ujarnya.

Fadli Zon menyebut rencananya penulisan ulang sejarah nasional Indonesia ini bisa rampung dan diluncurkan pada Agustus 2025 mendatang.

Halaman Selanjutnya

Sebagai informasi, Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon menargetkan revisi atau penulisan ulang sejarah nasional Indonesia bisa rampung pada Agustus 2025. 

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |