Sah! Bank Indonesia Pangkas Suku Bunga Acuan 25 Basis Poin

8 hours ago 3

Rabu, 21 Mei 2025 - 14:43 WIB

Jakarta, VIVABank Indonesia (BI) resmi memangkas suku bunga acuan atau BI Rate sebesar 25 basis poin (bps). Artinya, saat ini BI Rate turun ke level 5,50 persen, dari 5,75 persen.

"Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada 20-21 Mei 2025 memutuskan untuk menurunkan BI Rate sebesar 25 bps menjadi 5,50 persen," ujar Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dalam konferensi pers Rabu, 21 Mei 2025.

Perry mengatakan, dengan pemangkasan suku bunga acuan ini maka suku bunga deposit facility turun 25 bps menjadi 4,75 persen, dan suku bunga lending facility turun 25 bps menjadi 6,25 persen.

Dia menegaskan, keputusan memangkas BI Rate di level 5,5 persen ini konsisten dengan perkiraan inflasi 2025 dan 2026 yang rendah dan terkendali sebesar 2,5±1 persen. Kemudian penurunan ini juga untuk mempertahankan stabilitas nilai tukar rupiah, dan mendorong perumbuhan ekonomi yang berkeanjutan.

"Ke depan Bank Indonesia akan terus mengarahkan inflasi dalam sasaranya dan stabilitas nilai tukar rupiah sesuai fundamental dengan tetap mencermati ruang untuk turut mendorong pertumbuhan ekonomi sesuai dinamika yang terjadi pada perekonomian global dan domestik," imbuhnya.

Sebelumnya, Kepala Ekonom Bank Permata, Josua Pardede memperkirakan BI akan menurunkan BI Rate pada RDG Mei 2025 ke level 5,50 persen. Saat ini BI Rate berada di level 5,75 persen.

"Kami memperkirakan bahwa Bank Indonesia (BI) akan mempertimbangkan untuk menurunkan suku bunga acuan (BI-rate) sebesar 25 bps pada Rapat Dewan Gubernur BI bulan Mei 2025 menjadi 5,50 persen," ujar Josua kepada VIVA, Rabu, 21 Mei 2025.

Josua menjelaskan, perkiraan pemangkasan ini dari sisi domestik didukung oleh terkendalinya inflasi per April 2025 yang sebesar 1,95 persen year on year (yoy). Angka itu berada dalam kisaran target Bank Indonesia sebesar 1,5 persen hingga 3,5 persen.

"Hal ini memberikan ruang yang cukup untuk kebijakan moneter yang lebih akomodatif," jelasnya.

Selain itu, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I-2025 yang melambat menjadi 4,87 persen secara yoy memerlukan pelonggaran moneter untuk mendukung permintaan agregat. 

Sejalan dengan Josua, Staf Bidang Ekonomi, Industri dan Global Markets dari Bank Maybank Indonesia Myrdal Gunarto juga memproyeksikan BI Rate akan turun pada bulan ini sebesar 25 bps.

"Kita proyeksikan pemangkasan BI Rate sebanyak 25 bps hari ini," ujarnya.

Myrdal mengatakan, pemangkasan BI Rate ini tepat sejalan dengan meredanya tren pelemahan rupiah. Kemudian kondisi inflasi RI yang rendah, dan dibutuhkannya dongan untuk mengenjot ekonomi Indonesia.

"Pertumbuhan ekonomi kita juga terindikasi melambat secara kuartalan jadi ekonomi kita butuh pendorong nyata, seperti contohnya penurunan BI Rate ini," terangnya.

Halaman Selanjutnya

"Hal ini memberikan ruang yang cukup untuk kebijakan moneter yang lebih akomodatif," jelasnya.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |