Jakarta, VIVA – Apakah kamu pernah mengalami situasi di mana smartphone yang sebelumnya berjalan normal tiba-tiba saja mulai menampilkan iklan pop-up secara acak, bahkan ketika kamu tidak sedang menggunakan aplikasi atau sedang membuka layar utama?
Jika iya, maka bisa jadi ponsel milikmu sedang terinfeksi virus jenis adware, yaitu malware yang dirancang khusus untuk menampilkan iklan secara agresif tanpa seizin pengguna.
Virus semacam ini tidak hanya mengganggu kenyamanan saat menggunakan ponsel, tetapi juga dapat menguras kuota internet, memperlambat performa perangkat, mengganggu aktivitas multitasking, bahkan dalam beberapa kasus dapat membahayakan keamanan data pribadi pengguna.
Virus yang menyebabkan banjir iklan pada smartphone biasanya masuk melalui aplikasi-aplikasi yang diunduh dari sumber tidak resmi atau yang memiliki reputasi buruk.
Ilustrasi perangkat/smartphone.
Sayangnya, banyak pengguna yang tidak menyadari bahwa aplikasi yang mereka instal bisa membawa script adware yang tersembunyi di balik tampilan menarik. Oleh karena itu, penting untuk segera mengambil langkah-langkah pencegahan dan penanganan agar smartphone kembali bersih, aman, dan nyaman digunakan.
Berikut ini adalah tujuh tips dan cara efektif yang bisa kamu terapkan untuk mengatasi smartphone yang terkena virus iklan alias adware:
1. Periksa dan Hapus Aplikasi yang Mencurigakan
Langkah pertama yang wajib kamu lakukan adalah memeriksa seluruh aplikasi yang terpasang di ponsel. Coba ingat kembali, apakah ada aplikasi yang baru-baru ini kamu unduh dari situs di luar Google Play Store atau dari link yang dibagikan di media sosial dan grup WhatsApp?
Aplikasi-aplikasi seperti itu sering menjadi pintu masuk virus adware. Caranya Buka pengaturan (Settings), lalu masuk ke menu Apps atau Installed Apps, dan telusuri satu per satu daftar aplikasi yang terpasang.
Jika kamu menemukan nama aplikasi yang aneh, tidak dikenal, atau tidak pernah kamu instal secara sadar, segera hapus atau uninstall aplikasi tersebut.
2. Gunakan Antivirus Terpercaya untuk Melakukan Pemindaian
Jika kamu ragu aplikasi mana yang menyebabkan masalah, sebaiknya segera instal aplikasi antivirus dari penyedia yang sudah terpercaya.
Beberapa antivirus terbaik untuk Android seperti Avast Mobile Security, Kaspersky Mobile, Bitdefender, atau Malwarebytes mampu mendeteksi dan menghapus adware serta malware lainnya yang tersembunyi di sistem ponsel.
Jalankan pemindaian secara menyeluruh (full scan) agar virus tidak hanya terdeteksi, tetapi juga dapat langsung dibersihkan secara otomatis. Pastikan kamu hanya mengunduh aplikasi antivirus dari Google Play Store untuk menghindari risiko baru.
3. Nonaktifkan Izin Aplikasi yang Tidak Relevan
Banyak aplikasi yang bekerja sama dengan penyebar iklan untuk mengakses berbagai fitur ponsel, seperti kamera, mikrofon, lokasi, bahkan daftar kontak. Padahal, tidak semua aplikasi membutuhkan izin tersebut untuk berfungsi.
Oleh karena itu, kamu perlu mengecek ulang izin apa saja yang telah diberikan kepada setiap aplikasi. Masuk ke Settings > Apps > App permissions, lalu periksa dan nonaktifkan izin yang tidak sesuai dengan fungsi asli aplikasi tersebut.
Misalnya, jika aplikasi kalkulator meminta akses ke lokasi atau kamera, itu patut dicurigai.
4. Aktifkan Safe Mode untuk Identifikasi Aplikasi Berbahaya
Jika iklan masih muncul meski kamu sudah menghapus aplikasi mencurigakan, kamu bisa mencoba masuk ke Safe Mode. Mode ini memungkinkan smartphone berjalan hanya dengan aplikasi bawaan sistem, tanpa campur tangan aplikasi pihak ketiga.
Di dalam Safe Mode, kamu bisa menghapus aplikasi yang sulit dihapus saat berada di mode normal.
Caranya, tekan dan tahan tombol power hingga muncul opsi Power Off, lalu tekan dan tahan ikon tersebut hingga muncul opsi Reboot to Safe Mode. Setelah masuk ke mode ini, periksa dan hapus aplikasi yang mencurigakan.
5. Reset Preferensi Aplikasi ke Pengaturan Default
Terkadang, virus adware mengubah preferensi sistem secara diam-diam, seperti aplikasi default untuk membuka tautan, pengaturan notifikasi, atau akses layanan latar belakang.
Untuk mengatasi hal ini, kamu bisa melakukan reset preferensi aplikasi tanpa harus menghapus data. Buka Settings > Apps > Reset app preferences. Ini akan mengembalikan semua pengaturan aplikasi ke kondisi semula tanpa menghapus data penting.
6. Jangan Instal Aplikasi dari Luar Play Store
Kebanyakan pengguna tidak sadar bahwa file APK dari luar Google Play Store sangat rentan membawa malware dan adware tersembunyi. Meskipun terlihat menggiurkan karena menawarkan fitur premium gratis, aplikasi dari sumber tak resmi biasanya tidak melalui proses verifikasi keamanan.
Untuk mencegah infeksi serupa di masa mendatang, pastikan kamu menonaktifkan opsi pemasangan aplikasi dari sumber tidak dikenal. Buka Settings > Security > Install unknown apps, lalu nonaktifkan semua izin pemasangan dari browser atau file manager.
7. Lakukan Factory Reset Jika Semua Cara Gagal
Jika semua langkah di atas sudah kamu lakukan namun iklan tetap muncul, maka langkah terakhir yang paling drastis namun efektif adalah melakukan Factory Reset atau reset pabrik.
Cara ini akan menghapus seluruh data dan aplikasi dari smartphone, termasuk virus atau adware yang tidak bisa terhapus dengan cara biasa.
Namun perlu diingat, sebelum melakukan reset, sebaiknya kamu melakukan backup data penting ke Google Drive atau penyimpanan eksternal agar tidak hilang.
Cegah Sebelum Terlanjur Terinfeksi
Mengatasi smartphone yang kebanjiran iklan karena virus memang membutuhkan ketelitian dan kesabaran. Namun lebih penting dari itu, adalah mencegah agar virus adware tidak masuk sejak awal.
Selalu waspada saat menginstal aplikasi, baca ulasan pengguna, dan hindari mengunduh aplikasi dari sumber yang tidak resmi. Dengan menerapkan kebiasaan digital yang aman, kamu bisa menjaga smartphone tetap bersih, aman, dan nyaman digunakan tanpa gangguan iklan yang meresahkan.
Halaman Selanjutnya
Aplikasi-aplikasi seperti itu sering menjadi pintu masuk virus adware. Caranya Buka pengaturan (Settings), lalu masuk ke menu Apps atau Installed Apps, dan telusuri satu per satu daftar aplikasi yang terpasang.