Jakarta, VIVA – Toyota akhirnya angkat suara perihal rumor bakal lakukan akuisisi Neta Auto yang sedang menghadapi masalah finansial. Pabrikan asal Jepang itu dengan tegas membantah rumor tersebut, dan tak ada niatan untuk membeli produsen mobil listrik asal China itu.
Dilansir dari Carnewschina, Selasa 14 Mei 2025, Toyota China secara tegas menolak spekulasi tentang potensi pengambilalihan Neta Auto. Seperti disampaikan oleh Xu Yiming, Kepala Komunikasi Merek di Toyota Motor (China) Investment Co., Ltd.
"Kami belum pernah mendengar masalah ini dan meminta bantuan untuk mengklarifikasi rumor ini," ucapnya.
Sementara itu, pihak Neta Auto melaporkan bahwa perusahaan juga telah mengonfirmasi bahwa rumor akuisisi itu tidak benar. Diketahui, bahwa Neta memang sedang dihadapkan dengan masalah finansial hingga di ambang kebangkrutan.
Pada tanggal 25 Maret, Neta mengumumkan telah mencapai kesepakatan rasio utang terhadap ekuitas dengan 134 pemasok inti dengan total lebih dari 2 miliar yuan (285 juta USD). Rencana ini mendapat tanggapan positif dari para pemasok terkemuka, termasuk CATL, Gotion High-Tech, dan lainnya.
Neta telah aktif mencari pendanaan baru untuk mengatasi kesulitan operasionalnya. Pada tanggal 24 Januari 2025, perusahaan mengadakan rapat komunikasi pemegang saham untuk membahas putaran pendanaan Seri E. Perusahaan berencana untuk mengumpulkan sekitar 4-4,5 miliar yuan (570-640 juta USD), dengan investor utama menyumbang sekitar 3 miliar yuan (430 juta USD).
Menurut peta jalan perusahaan, setelah menyelesaikan masalah utang, 3 miliar yuan dari investor utama dijadwalkan tiba pada bulan April, terutama untuk memulihkan produksi dan mendanai pengembangan masa depan secara penuh. Namun, sumber di Neta Auto mengonfirmasi bahwa hingga pertengahan Mei, dana ini masih belum terealisasi.
Pabrik Neta Auto di China
Dalam perkembangan terakhir, catatan pengadilan dari 13 Mei 2025, mengungkapkan jika Hozon New Energy Automobile Co., Ltd.-perusahaan induk Neta Auto-kini tengah menghadapi kasus peninjauan kebangkrutan.
Menurut 'Platform Pengungkapan Informasi Kebangkrutan Perusahaan Nasional', Shanghai Yuxing Advertising Co., Ltd. mengajukan kasus tersebut dan sedang diproses oleh Pengadilan Rakyat Menengah di Kota Jiaxing di Provinsi Zhejiang.
Proses Reorganisasi Kebangkrutan
Berdasarkan hukum kepailitan di China, proses ini biasanya dimulai dengan pengajuan pra-reorganisasi atau pengajuan kepailitan formal. Usai kreditor mengajukan likuidasi kepailitan, pengadilan harus memberi tahu perusahaan debitur dalam waktu lima hari.
Debitur kemudian memiliki waktu tujuh hari untuk mengajukan keberatan atas pengajuan tersebut. Jika reorganisasi dilanjutkan, debitur atau pengurus yang ditunjuk harus menyerahkan draf rencana reorganisasi ke pengadilan dan rapat kreditur dalam waktu enam bulan sejak putusan pengadilan untuk memulai reorganisasi.
Halaman Selanjutnya
Source : Carnewschina