Riyadh, VIVA – Pemerintah Arab Saudi dan Amerika Serikat (AS) sepakat bahwa perang di Gaza harus dihentikan sesegera mungkin. Kesepahaman itu disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Saudi, Pangeran Faisal bin Farhan, usai penutupan KTT Dewan Kerja Sama Teluk (GCC)–AS di Riyadh.
"Kita perlu mencapai gencatan senjata di Gaza segera mungkin," ujar Pangeran Faisal, dikutip dari Alarabiya pada Rabu, 14 Mei 2025.
VIVA Militer: Invasi militer Israel di Jalur Gaza, Palestina
Ia menambahkan, tanpa gencatan senjata, pengiriman bantuan ke wilayah yang terkepung akan sangat sulit dilakukan. Pangeran Faisal juga menegaskan bahwa kemitraan antara Saudi dan AS dalam bidang pertahanan dan keamanan telah terjalin selama puluhan tahun dan akan terus diperkuat.
Dalam wawancaranya dengan Alarabiya, ia menyatakan bahwa Kerajaan Saudi sepenuhnya mendukung perundingan nuklir antara AS dan Iran. Tak hanya membahas konflik di Gaza, Arab Saudi juga membuka peluang investasi besar di Suriah.
Pangeran Faisal mengatakan, langkah itu menjadi mungkin setelah Amerika Serikat secara resmi mencabut seluruh sanksinya terhadap Suriah, keputusan yang diumumkan sehari sebelumnya oleh Presiden AS Donald Trump saat berkunjung ke Riyadh, atas permintaan Putra Mahkota Mohammed bin Salman.
Ia menambahkan bahwa pencabutan sanksi tersebut akan membuka jalan bagi “terobosan dalam dukungan Kerajaan Saudi terhadap Suriah.”
Netanyahu Setujui Gencatan Senjata Tapi Tolak Akhiri Perang
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan bahwa dirinya terbuka terhadap gencatan senjata sementara di Gaza tapi tolak Akhiri Perang
VIVA.co.id
14 Mei 2025