Traveloka Dorong Wisata Ramah Lingkungan Lewat Kolaborasi Sektor Publik dan Swasta

3 hours ago 2

Senin, 21 April 2025 - 17:08 WIB

Jakarta, VIVA – Industri pariwisata global sedang bergerak menuju masa depan yang lebih bertanggung jawab, dan Indonesia tak ketinggalan dalam perjalanan ini. Salah satu upaya konkret yang dilakukan adalah kolaborasi antara sektor pemerintah dan swasta untuk menciptakan pariwisata yang berkelanjutan. Traveloka, sebagai platform perjalanan yang pertama di kawasan di Asia Tenggara, menjadi pelopor dalam inisiatif ini.

Pada Pertemuan Gabungan Komisi UN Tourism untuk Asia Timur dan Pasifik (CAP) dan Komisi UN Tourism Asia Selatan (CSA) ke-37 yang berlangsung di Jakarta pada 15–16 April 2025, Traveloka menyuarakan pentingnya kerja sama antara pemerintah dan pelaku industri. Acara bergengsi ini dihadiri oleh perwakilan dari 29 negara anggota, tiga anggota asosiasi, organisasi internasional, serta pemimpin bisnis dari berbagai negara.

Tema besar yang diangkat dalam pertemuan kali ini adalah “Kebijakan Pariwisata dalam Ekonomi Sirkular.” Konsep ini menekankan pentingnya penggunaan sumber daya yang efisien dan ramah lingkungan, serta bagaimana sektor pariwisata dapat mengurangi dampak negatif terhadap alam dan sosial budaya setempat.

Menpar Widiyanti Putri Wardhana di acara Pertemuan Gabungan CAP dan CSA ke-37

Menteri Pariwisata Indonesia, Widiyanti Putri Wardhana, menekankan bahwa diskusi ini membuka peluang untuk saling belajar dan berbagi praktik terbaik. Tujuannya adalah memperkuat pemahaman bersama dan memperluas pengalaman kolektif dalam mengembangkan pariwisata yang tidak hanya menguntungkan secara ekonomi, tapi juga peduli terhadap kelestarian lingkungan dan kesejahteraan masyarakat.

“Kita telah melakukan sejumlah diskusi dan pembahasan mengenai agenda utama yang akan membentuk masa depan pengembangan pariwisata di kawasan Asia-Pasifik. Ini menjadi kesempatan yang tepat untuk berbagi best practice lintas sektor sebagai upaya memperluas pengetahuan dan pengalaman kolektif kita, terutama dalam memajukan ekonomi sirkular untuk pengembangan pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan,” ujarnya. 

Albert, Co-Founder Traveloka dan UN Tourism Ambassador for Responsible Tourism

Sejalan dengan itu, Albert, Co-Founder Traveloka dan UN Tourism Ambassador for Responsible Tourism, menyampaikan bahwa pariwisata harus menjadi kekuatan yang membawa manfaat, bukan beban. Ia menyoroti bahwa tanpa pengelolaan yang tepat, pariwisata bisa menyebabkan kerusakan lingkungan dan ketimpangan sosial. Oleh karena itu, kemitraan lintas sektor sangat dibutuhkan agar perubahan bisa berjalan lebih cepat dan berdampak luas.

“Kami sangat menghargai komitmen dan dukungan Pemerintah Indonesia serta UN Tourism dalam membentuk masa depan industri perjalanan dan pariwisata global yang lebih berkelanjutan. Sektor ini merupakan salah satu penggerak ekonomi terbesar di dunia, menghasilkan triliunan dolar dan menyerap jutaan tenaga kerja. Namun, tanpa pengelolaan yang bijak, pariwisata juga dapat membawa tekanan terhadap sumber daya, merusak ekosistem, dan menimbulkan dampak sosial terhadap masyarakat setempat.”

Sebagai anggota afiliasi UN Tourism, Traveloka berkomitmen membangun industri pariwisata yang bertanggung jawab melalui berbagai inisiatif. Sejak tahun 2022, Traveloka telah bekerja sama dengan Global Sustainable Tourism Council (GSTC) untuk membantu lebih dari 130 hotel di Asia Tenggara menerapkan standar pariwisata berkelanjutan. Mereka juga terus mengembangkan fitur digital yang memudahkan wisatawan memilih akomodasi atau destinasi yang mendukung praktik ramah lingkungan.

Tidak hanya itu, Traveloka juga mendorong para penggunanya untuk berkontribusi dalam menciptakan dampak positif. Dengan memberikan informasi yang jelas dan fitur pencarian yang mendukung pilihan ramah lingkungan, mereka ingin menjadikan perjalanan bertanggung jawab sebagai bagian dari gaya hidup, bukan hanya tren sesaat.

Zurab Pololikashvili, Sekretaris Jenderal UN Tourism, menyampaikan apresiasinya atas peran aktif sektor swasta, terutama Traveloka, dalam mendukung visi pariwisata berkelanjutan. Ia menegaskan bahwa kemajuan signifikan hanya bisa dicapai bila kebijakan publik sejalan dengan investasi sektor swasta. UN Tourism akan terus membantu negara-negara anggotanya dalam menerapkan prinsip ekonomi sirkular dan solusi hijau ke dalam rencana strategis nasional.

“Saya bangga melihat kehadiran pemerintah, pelaku bisnis seperti Traveloka yang merupakan Affiliate Member kami, serta lembaga keuangan di forum ini. Perubahan yang transformatif dapat terwujud melalui kemitraan. Kita perlu menciptakan keselarasan antara kebijakan publik dan investasi dari sektor swasta. UN Tourism

terus mendukung negara-negara anggota dalam mengintegrasikan prinsip ekonomi sirkular ke dalam strategi nasional, sekaligus memperluas penerapan solusi hijau,” ujar Zurab.

Forum ini menjadi tonggak penting untuk memperkuat sinergi antara berbagai pihak dalam menciptakan industri pariwisata yang lebih inklusif dan ramah lingkungan. Dengan pendekatan kolaboratif dan fokus pada keberlanjutan, diharapkan sektor ini bisa menjadi penggerak ekonomi yang tetap memelihara bumi untuk generasi mendatang. Traveloka pun membuktikan bahwa perusahaan teknologi dapat menjadi mitra utama dalam transformasi industri ini.

Halaman Selanjutnya

Sebagai anggota afiliasi UN Tourism, Traveloka berkomitmen membangun industri pariwisata yang bertanggung jawab melalui berbagai inisiatif. Sejak tahun 2022, Traveloka telah bekerja sama dengan Global Sustainable Tourism Council (GSTC) untuk membantu lebih dari 130 hotel di Asia Tenggara menerapkan standar pariwisata berkelanjutan. Mereka juga terus mengembangkan fitur digital yang memudahkan wisatawan memilih akomodasi atau destinasi yang mendukung praktik ramah lingkungan.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |