Jakarta, VIVA – Selama bertahun-tahun, umat manusia telah bertanya-tanya apakah kita sendirian di alam semesta ini.
Namun, penemuan-penemuan terbaru dari NASA dan ilmuwan Harvard telah mengguncang dunia sains dan membuka kemungkinan baru: apakah alien benar-benar pernah mengunjungi Bumi?
1. Penemuan Sferula Metalik oleh Ilmuwan Harvard
Pada 2014, sebuah bola api misterius melintas di langit Papua Nugini dan jatuh ke laut. Setelah lima tahun, ilmuwan Harvard, Profesor Avi Loeb, bersama timnya, berhasil menelusuri lokasi jatuhnya bola api tersebut dan mengumpulkan pecahan-pecahannya.
Analisis laboratorium mengungkapkan bahwa pecahan tersebut terdiri dari sferula metalik yang terbuat dari besi, silikon, magnesium, dan titanium.
Yang paling mencengangkan, komposisi material ini tidak ditemukan dalam meteor-meteor dari tata surya kita, menunjukkan bahwa material tersebut mungkin berasal dari peradaban luar angkasa yang canggih.
2. Penemuan Material "BeLaU" yang Tidak Dikenal
Dalam penelitian lebih lanjut, Profesor Loeb dan timnya menemukan bahwa sferula tersebut mengandung unsur-unsur yang tidak tercatat dalam tabel periodik, yang mereka namakan "BeLaU" (Beryllium, Lanthanum, Uranium).
Unsur-unsur ini tidak pernah ditemukan sebelumnya dalam meteor dari tata surya kita dan memiliki komposisi yang mirip dengan kerak Bulan. Temuan ini semakin memperkuat hipotesis bahwa material tersebut mungkin merupakan bagian dari teknologi alien yang jatuh ke Bumi.
3. Laporan NASA tentang Fenomena Anomali Tak Teridentifikasi (UAP)
Pada 2023, NASA merilis laporan setebal 33 halaman yang membahas fenomena anomali tak teridentifikasi (UAP), yang sebelumnya dikenal sebagai UFO. Meskipun laporan tersebut tidak memberikan bukti konklusif tentang keberadaan alien, NASA mengakui bahwa beberapa penampakan UAP tidak dapat dijelaskan dengan teknologi manusia saat ini.
Administrator NASA, Bill Nelson, menyatakan bahwa badan antariksa AS akan terus menyelidiki fenomena ini dengan menggunakan teknologi canggih dan kecerdasan buatan (AI).
4. Klaim Penemuan Markas Alien di Pulau Guadalupe
Selain penemuan ilmiah, ada juga klaim dari individu-individu yang mengaku telah menemukan bukti keberadaan alien di Bumi. Salah satunya adalah peneliti yang menyatakan bahwa Pulau Guadalupe, sebuah pulau vulkanik di lepas pantai Meksiko, merupakan markas alien.
Menurut klaim tersebut, UFO sering terlihat keluar masuk area tersebut, baik di udara maupun di bawah permukaan laut. Namun, klaim ini belum didukung oleh bukti ilmiah yang kuat dan masih menjadi bahan spekulasi.
5. Kesaksian Mantan Intelijen AS tentang Pesawat Alien
Dalam perkembangan terbaru, mantan perwira intelijen Angkatan Udara AS, David Grusch, bersaksi di depan Kongres bahwa pemerintah AS telah menemukan pesawat luar angkasa yang diyakini berasal dari luar Bumi.
Grusch juga mengklaim bahwa ada pilot yang sudah tidak bernyawa di dalam pesawat tersebut. Meskipun klaim ini belum diverifikasi secara independen, kesaksiannya menambah misteri seputar keberadaan alien di Bumi.
6. Video UFO yang Dirilis oleh Pentagon
Pada 2020, Pentagon merilis video yang menunjukkan objek terbang misterius yang tidak dapat dijelaskan. Meskipun beberapa pihak berpendapat bahwa objek tersebut mungkin merupakan pesawat dari negara lain, video ini menambah daftar panjang penampakan UFO yang belum dapat dijelaskan.
NASA juga telah menganalisis video tersebut dan menyatakan bahwa objek tersebut bergerak dengan kecepatan dan pola yang tidak sesuai dengan teknologi pesawat yang diketahui saat ini.
7. Penutupan Akses ke Pulau Guadalupe oleh Pemerintah Meksiko
Seiring dengan meningkatnya klaim tentang keberadaan markas alien di Pulau Guadalupe, Pemerintah Meksiko telah menutup akses ke pulau tersebut untuk masyarakat umum sejak 2023.
Pulau ini sekarang hanya dihuni oleh sekitar 150 orang, termasuk ilmuwan, anggota militer, dan nelayan. Penutupan akses ini menambah misteri dan spekulasi tentang aktivitas yang mungkin terjadi di pulau tersebut.
Halaman Selanjutnya
Dalam penelitian lebih lanjut, Profesor Loeb dan timnya menemukan bahwa sferula tersebut mengandung unsur-unsur yang tidak tercatat dalam tabel periodik, yang mereka namakan "BeLaU" (Beryllium, Lanthanum, Uranium).