Alasan Dedi Mulyadi Kirim Siswa Bermasalah ke Barak: Tidur Jam 4 Pagi Main Game Online Sampai Tawuran

6 hours ago 4

Kamis, 8 Mei 2025 - 21:22 WIB

Jakarta, VIVA -- Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengungkapkan sejumlah perubahan pola hidup anak-anak di Jawa Barat yang mendorong dia membuat program untuk mengirim mereka untuk menjalani pendidikan di barak militer.

Dedi menyebutkan, salah satunya yaitu anak-anak di Jawa Barat rata-rata tidur pukul 4 pagi karena bermain game online dan membuat dampak untuk mereka ke sekolah.

“Yang terjadi pada anak-anak di Jawa Barat itu pola hidupnya adalah mereka rata-rata tidurnya jam 4 pagi karena waktunya dihabiskan untuk main game online. Kemudian berdampak pada mereka tidak bersekolah,” ujar Dedi Mulyadi di Kantor Kementerian Hak Asasi Manusia, Kamis, 8 Mei 2025.

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi meninjau pembinaan siswa nakal di Purwakarta

Problematika selanjutnya dari perubahan pola hidup anak-anak di Jawa Barat, kata Dedi, adalah mereka mengorganisir di media sosial untuk bertarung atau tawuran yang mengakibatkan adanya korban jiwa.

“Mereka sering terorganisir secara sistemik melalui kekuatan media sosial melakukan pertarungan-pertarungan secara terbuka dan tertutup melahirkan banyak orang yang terluka, bahkan banyak orang yang meninggal,” ucap Dedi.

Tak hanya itu, Dedi melanjutkan, permasalahan yang lain adanya anak-anak yang mendapatkan obat-obatan keras atau terlarang hingga minum-minuman yang dikonsumsi.

“Beredarnya obat-obat yang tidak layak dikonsumsi dari sisi kesehatan yang dijual secara terbuka sebenarnya, berharga di bawah Rp10 ribu dengan 3 butir, istilahnya Hexymer dan sejenisnya, serta minuman-minuman yang beredar secara luas yang bisa diakses oleh anak-anak SMP,” kata Dedi.

Oleh karena itu, Dedi menginisiasi program mengirim anak-anak bermasalah itu untuk menjalani pendidikan di barak militer karena terkadang problem seperti itu tidak bisa ditangani melalui pendekatan bimbingan konseling atau internal keluarga.

Sehingga, Dedi ingin adanya pendidikan disiplin untuk siswa melalui pendidikan bela negara dengan penguatan pendidikan berkarakter menggandeng lembaga TNI.

“Karena TNI memiliki pengalaman dalam melakukan pola pendidikan, baik untuk kalangan militer maupun kalangan sipil,” kata Dedi.

Sebelumnya diberitakan, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menggulirkan rencana untuk “menyekolahkan” siswa bermasalah di Jabar agar dididik di barak militer mulai 2 Mei 2025.

Dedi Mulyadi mengatakan rencana ini adalah pendidikan karakter yang akan mulai dijalankan di beberapa wilayah di Jawa Barat yang dianggap rawan, bekerja sama dengan TNI dan Polri.

“Tidak harus langsung di 27 kabupaten/kota. Kita mulai dari daerah yang siap dan dianggap rawan terlebih dahulu, lalu bertahap,” ujar Dedi dalam keterangan di Bandung.

Dedi mengungkapkan tiap siswa akan mengikuti program itu di sekitar 30 hingga 40 barak khusus yang telah disiapkan oleh TNI.

Peserta program dipilih berdasarkan kesepakatan antara sekolah dan orang tua, dengan prioritas pada siswa yang sulit dibina atau terindikasi terlibat dalam pergaulan bebas maupun tindakan kriminal, untuk diikutkan program pembinaan yang akan berlangsung enam bulan per siswa.

 “Selama enam bulan siswa akan dibina di barak dan tidak mengikuti sekolah formal. TNI yang akan menjemput langsung siswa ke rumah untuk dibina karakter dan perilakunya,” kata Dedi.

Halaman Selanjutnya

“Beredarnya obat-obat yang tidak layak dikonsumsi dari sisi kesehatan yang dijual secara terbuka sebenarnya, berharga di bawah Rp10 ribu dengan 3 butir, istilahnya Hexymer dan sejenisnya, serta minuman-minuman yang beredar secara luas yang bisa diakses oleh anak-anak SMP,” kata Dedi.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |