VIVA – Beijing Automotive Group Co., Ltd, atau BAIC menjadi salah satu brand China pendatang baru di Indonesia. Walaupun kehadirannya sejak tahun lalu, namun sampai saat ini hanya dua model yang ditawarkan.
Kedua model tersebut adalah BAIC BJ-40 dan X55-II yang statusnya masih impor secara utuh dari China. Adapun memasuki tahun ini, X55-II yang mereka hadirkan untuk mengisi segmen SUV kelas menengah diberikan penyegaran.
PT JIO Distribusi Indonesia (JDI) yang merupakan sebagai distributor BAIC resmi meluncurkan X55-II baru dengan beberapa perubahan, termasuk varian baru dan penyesuaian harga menjadi lebih terjangkau dari sebelumnya.
Sebelumnya BAIC X55-II yang sudah terjual 70 unit di Tanah Air dibanderol Rp499 juta, namun untuk versi barunya tipe Prime yang serupa dengan model sebelumnya dilego Rp429 juta artinya ada penurunan Rp70 juta.
Kemudian untuk tipe terbarunya, yaitu X55-II Lite harganya Rp380 juta, atau selisih Rp5 juta lebih murah dari Mitsubishi XForce. Soal target pasar, tentunya kedua varian tersebut memiliki karakter konsumen yang berbeda.
Chief Operating Officer BAIC Indonesia, Dhani Yahya, mengatakan, tipe Lite untuk konsumen yang lebih rasional dengan target usia 28-40 tahun dan pemilik mobil pertama yang sebagian masih ada ikut campur tangan keputusan pembelian dari orang tua.
Berbeda dengan Prime, menurutnya untuk tipe tertinggi itu buat mereka yang ingin memiliki mobil kedua dan menyukai kendaraan berdasarkan desain, dan teknologi dengan sasaran usia konsumen 30-45 tahun, atau lebih mapan dari varian terendah.
"Adanya penyegaran produk ini menjadi salah satu strategi. Belum satu tahun, kita melihat X55-II mengalami kesulitan di pasar, salah satunya harga dan logo Beijing yang kurang diterima sehingga kita ganti logo BAIC di depan dan belakang," ujar Yahya di Alam Sutera, Tangerang, Selasa 29 April 2025.
Menurutnya dengan penyegaran yang dilakukan termasuk penyesuaian harga, BAIC ingin penetrasi SUV berpenggerak dua roda. Sebelumnya hanya terjual 70 unit, namun tahun ini diharapkan bisa mencapai 500 unit, dan konsumen sudah bisa melalukan pemesanan pada minggu ketiga Mei 2025.
Meskipun harganya dibuat lebih murah namun tidak ada penurunan fitur, malah secara teknologi dibuat lebih lengkap. Seperti yang disampaikan Head of PR, Sales Training & Homologation PT JIO, Fedy Dwi Parileksono.
"Harganya jadi lebih murah untuk tipe Prime tapi tidak ada penurunan fitur, malah kita tambah fiturnya. Kalau warnanya tipe Lite hanya hitam dan putih, tidak ada merah, kuning, atau abu-abu seperti Prime," ucap Fedy.
Salah satu perubahan mencolok dari X55-II sesuai dengan keinginan masyarakat Indonesia, yaitu mengganti tulisan Beijing menjadi BAIC. Lalu perbedaan dari bagian luar, tipe Lite tidak dilengkapi roof rail, dan ukuran velgnya 18 inci, sedangkan Prime ukuran velg 19 inci.
Fedy menyebut tambahan fitur dari yang versi sebelumnya adalah adanya remote engine start yang bisa menghidupkan mobil dari jarak jauh pakai remot. Selain itu, head unit sebagai sistem hiburannya sudah terhubung Apple CarPlay dan Android Auto.
Perbedaan lainnya kombinasi dua warna pada bagian interior, serta pendingin minuman di konsol tengah. Untuk tipe Lite tidak tersedia sunroof panoramic, berbeda dengan Prime yang memiliki fitur tersebut dan canggihnya sunroof bisa tertutup otomatis saat kecepatan mobil 120 km per jam, atau dalam kondisi hujan.
"Prime juga memiliki jok dengan 6 pengaturan elektrik, dan memori di dalamnya. Salah satu perubahan lainnya pada AC tetap auto tapi hanya single zone tipe Lite, kalau Prime dual zone otomatis," tegasnya.
Soal dapur pacunya kedua tipe X55-II tidak ada perubahan, dipersenjatai mesin bensin 4 silinder, 16 valve, berkapasitas 1.500cc DOHC turbo. Di atas kertas, mobil asal negeri tirai bambu itu menjadi lawan Honda HR-V RS Turbo, dan Chery Omoda 5.
Enjin tersebut dapat menghasilkan tenaga 175 dk, dan torsi 300 Nm. Disalurkan melalui transmisi matik double clutch 7-percepatan ke roda depan. Untuk mengajaknya berlari dari diam sampai 100 km per jam diklaim memerlukan waktu 7 detik.