Jakarta, VIVA – Tim penyelidik Direktorat Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri menemukan fakta bahwa skripsi milik Presiden ke-7 Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi) telah dilakukan proses digitalisasi.
Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Brigadir Jenderal Polisi Djuhandhani Rahardjo Puro mengatakan proses digitalisasi skripsi Jokowi dilakukan pada 2016.
“Mendapatkan fakta terhadap skripsi milik bapak Jokowi diduga dialihkan atau disediakan digitasi pada tahun 2016,” ujar Djuhandhani dalam konferensi pers di Mabes Polri, Kamis, 22 Mei 2025.
Konferensi pers di Mabes Polri soal Ijazah Jokowi
Photo :
- VIVA.co.id/Fajar Ramadhan
Lebih lanjut, dia menyampaikan, digitalisasi skripsi milik Jokowi itu kemudian diunggah pada tahun 2019 berdasarkan data yang termuat dalam pangkalan data atau database Electronic Theses Dissertation (ETD) Universitas Gajah Mada.
“Diunggah pada tahun 2019 berdasarkan data digital pada aplikasi elektronik ETD UGM dan data log input oleh admin perpustakaan fakultas UGM. Aplikasi ini sendiri mulai pada tahun 2010,” ucap Djuhandhani.
Djuhandhani menambahkan, data di ETD UGM yang berkaitan dengan Fakultas Kehutanan UGM, sampai saat ini yang diunggah baru sampai tahun 1990.
“Namun, oleh admin karena wujud kebanggaan dari Fakultas Kehutanan ada yang menjadi tokoh nasional, menjadi presiden, oleh admin diupload dan itu hanya satu-satunya yang diupload. Sementara dari yang lainnya baru sampai lulusan tahun 1990,” ujar Djuhandhani.
Sebelumnya diberitakan, Badan Reserse Kriminal atau Bareskrim Polri menyatakan skripsi milik Presiden ke-7 RI Joko Widodo atau Jokowi juga asli. Bareskrim sebelumnya menyatakan ijazah sarjana Jokowi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) asli.
Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Brigadir Jenderal Polisi Djuhandhani Rahardjo Puro mengatakan kepastian skripsi itu berdasarkan hasil uji Laboratorium Forensik dan pembanding skripsi.
“Atas skripsi tersebut telah diuji Puslabfor dengan pembanding skripsi rekan-rekan senior dan junior Bapak Jokowi,” kata Dirtipidum Bareskrim Polri Brigjen Djuhandhani Rahardjo Puro saat konferensi pers di kantornya, Jakarta Selatan, Kamis, 22 Mei 2025.
Djuhandhani menjelaskan skripsi Jokowi itu berjudul ‘Studi Tentang Konsumsi Kayu Lapis pada Pemakaian Akhir di Kotamadya Surakarta’. Adapun saat itu terdapat banyak mesin ketik yang beredar.
Namun, ada dua tipe mesin ketik saat Jokowi menyusun skripsinya, yakni tipe pica dan elite. Mesin ketik tipe pica memuat 10 huruf dalam satu baris dan tak menunjuk font tertentu.
“Dalam hal skripsi milik Bapak Jokowi, setelah dilakukan penelitian dari Bab I sampai bagian terakhir oleh Puslabfor, mesin ketik yang digunakan adalah tipe pica,” kata Djuhandhani.
Halaman Selanjutnya
Sebelumnya diberitakan, Badan Reserse Kriminal atau Bareskrim Polri menyatakan skripsi milik Presiden ke-7 RI Joko Widodo atau Jokowi juga asli. Bareskrim sebelumnya menyatakan ijazah sarjana Jokowi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) asli.