Jakarta, VIVA – Momentum bulan suci Ramadan dimanfaatkan betul oleh penyanyi asal Malaysia, Syazwan Suhaimi, untuk menebar kebaikan. Dalam suasana hangat dan penuh makna, Syazwan mengunjungi Yayasan Miftahul Huda di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, baru-baru ini, untuk berbuka puasa bersama anak-anak yatim yang dibina oleh yayasan tersebut.
Meskipun bukan pengalaman pertamanya menjalani Ramadan di Indonesia, namun kunjungannya kali ini terasa istimewa. Scroll lebih lanjut ya.
Untuk pertama kalinya, Syazwan merasakan langsung hangatnya berbuka puasa bersama anak-anak yatim di Indonesia. Ia berharap, kegiatan yang sarat makna ini turut menjadi awal baik bagi langkah kariernya di Tanah Air.
"Saya puasa tahun lalu berpuasa di Jakarta, di Bandung juga. Tapi ini pertama kali saya datang mengunjungi anak yatim," ungkap Syazwan saat ditemui di lokasi acara.
Ia tak menyembunyikan rasa harunya bisa turut serta dalam momen berbagi tersebut. Menurutnya, kesempatan untuk berkumpul dan berdoa bersama anak-anak yatim memberi energi positif yang besar bagi dirinya.
"Senang sekali lah bisa berkumpul dan berdoa bersama. Khususnya semoga bisa dipermudah untuk karir saya ke depannya," lanjutnya.
Berbicara tentang tradisi Ramadan, Syazwan menyebutkan bahwa secara umum atmosfer bulan puasa di Malaysia dan Indonesia tak jauh berbeda. Hanya saja, ada beberapa kebiasaan khas di Indonesia yang tidak ia temui di negara asalnya, seperti ngabuburit atau kegiatan menunggu waktu berbuka dengan berburu takjil.
"Sama aja, kemeriahan beli takjil. Kalo di Malaysia nggak ada istilah ngabuburit, takjil. Cuma beli makan buat berbuka aja. Kalau di Malaysia berbuka makan kurma, makan kue kue manis, ya sama aja lah," jelasnya lalu tersenyum.
Syazwan juga mengungkapkan bahwa dirinya memang memiliki kebiasaan untuk terlibat dalam kegiatan sosial, terutama selama Ramadan. Namun, di negaranya, aktivitas tersebut lebih sering dilakukan secara personal dan tidak selalu dirancang dalam bentuk acara khusus.
"Di Malaysia saya selalu buat tidak ada acara sih, paling personal aja. Kalo buat acara kan harus direncanakan, saya lebih ke buat pribadi aja," tuturnya.
Halaman Selanjutnya
Berbicara tentang tradisi Ramadan, Syazwan menyebutkan bahwa secara umum atmosfer bulan puasa di Malaysia dan Indonesia tak jauh berbeda. Hanya saja, ada beberapa kebiasaan khas di Indonesia yang tidak ia temui di negara asalnya, seperti ngabuburit atau kegiatan menunggu waktu berbuka dengan berburu takjil.