BI Ungkap Penjualan Eceran Terkontraksi 2,2 Persen pada April 2025

7 hours ago 2

Rabu, 14 Mei 2025 - 13:07 WIB

Jakarta, VIVA – Bank Indonesia (BI) mengungkapkan, penjualan eceran diprakirakan tetap baik pada April 2025. Tercatat Indeks Penjualan Riil (IPR) April 2025 mencapai 231,1, dan secara tahunan terkontraksi 2,2 persen year on year (yoy).

Kepala Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso mengatakan baiknya penjualan eceran ini didukung oleh kelompok suku cadang dan aksesori, bahan bakar kendaraan bermotor, dan subkelompok sandang. 

"Indeks Penjualan Riil (IPR) April 2025 diprakirakan mencapai 231,1 didukung oleh kelompok suku cadang dan aksesori, bahan bakar kendaraan bermotor, dan subkelompok sandang," ujar Denny dalam keterangannya Rabu, 14 Mei 2025.

Sementara itu, penjualan kelompok lainnya diprakirakan menurun, terutama kelompok peralatan informasi dan komunikasi, perlengkapan rumah tangga lainnya, dan makanan, minuman, dan tembakau. 

Secara bulanan, penjualan eceran pada April 2025 diprakirakan terkontraksi sebesar 6,9 persen month to month (mtm), dipengaruhi oleh normalisasi permintaan masyarakat seiring berakhirnya periode Ramadan dan Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Idul Fitri.

Ilustrasi konsumen/pelanggan.

Pada Maret 2025, IPR tercatat sebesar 248,3 atau tumbuh 5,5 persen secara yoy, lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan pada Februari 2025 sebesar 2,0 persen yoy. Peningkatan IPR tersebut terutama didorong oleh kelompok makanan, minuman, dan tembakau, barang budaya dan rekreasi, serta subkelompok sandang. 

Secara bulanan, penjualan eceran pada Maret 2025 juga tumbuh sebesar 13,6 persen secara mtm, meningkat dibandingkan bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 3,3 persen mtm. Peningkatan tersebut bersumber dari mayoritas kelompok barang, terutama kelompok makanan, minuman dan tembakau, barang budaya dan rekreasi, serta subkelompok sandang, sejalan dengan permintaan masyarakat saat Ramadan dan HBKN Idul Fitri, serta strategi retailer yang memberikan potongan harga.

Ilustrasi konsumen.

Photo :

  • ANTARA/R. Rekotomo

Dari sisi harga, tekanan inflasi tiga dan enam bulan yang akan datang, yaitu pada Juni 2025 dan September 2025 diprakirakan menurun. Hal ini tecermin dari Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) Juni dan September 2025 yang masing-masing tercatat sebesar 146,4 dan 153,1, lebih rendah dibandingkan dengan periode sebelumnya yang masing-masing tercatat sebesar 148,3 dan 155,5.

Halaman Selanjutnya

Secara bulanan, penjualan eceran pada Maret 2025 juga tumbuh sebesar 13,6 persen secara mtm, meningkat dibandingkan bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 3,3 persen mtm. Peningkatan tersebut bersumber dari mayoritas kelompok barang, terutama kelompok makanan, minuman dan tembakau, barang budaya dan rekreasi, serta subkelompok sandang, sejalan dengan permintaan masyarakat saat Ramadan dan HBKN Idul Fitri, serta strategi retailer yang memberikan potongan harga.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |