Bukan Persija Vs Persib, Duel El Clasico Indonesia Sesungguhnya Adalah .....

3 days ago 4

Minggu, 16 Februari 2025 - 04:04 WIB

Jakarta, VIVA – Di setiap negara, ada yang disebut sebagai partai klasik atau El Clasico. Di Spanyol, El Clasico adalah duel antara Real Madrid melawan Barcelona.

Sementara itu, di Indonesia ada juga partai disebut El Clasico. Apakah El Clasico Indonesia adalah duel antara Persija Jakarta melawan Persib Bandung?

Pendapat tersebut sebenarnya kurang tepat. Sebab, rivalitas Persib dan Persija baru terbentuk pada tahun 2000-an.

Itu pun lebih karena rivalitas antara kedua suporter, Bobotoh dan Jakmania. Bukan karena murni persaingan di lapangan hijau.

Lantas, partai apa yang layak disebut El Clasico Indonesia? Predikat tersebut sebenarnya layak disematkan pada duel Persib Bandung vs PSMS Medan.

Itu karena Persib dan PSMS sering bertemu di final Perserikatan. Pertandingan ini selalu menarik karena kedua tim mempunyai karakter tersendiri yaitu Persib Bandung dengan permainan cantik-cepat dan PSMS Medan dengan permainan keras.

Pertemuan pertama Persib Bandung dengan PSMS Medan di pertandingan final terjadi di Perserikatan 1966–1967. Saat itu, Persib Bandung harus mengakui keunggulan PSMS Medan dengan skor akhir 2-0 dan Persib Bandung hanya menjadi runner-up.

Rivalitas antara Persib Bandung dan PSMS Medan berlanjut. Mereka kembali bertemu dalam pertandingan final Perserikatan 1983. Pada pertandingan ini Persib Bandung kembali kalah melalui adu penalti.

Dalam partai final Kompetisi Divisi Utama PSSI 1985, Adjat Sudradjat pemain bintang dari Persib Bandung berusaha membalas kekalahan di final sebelumnya.

Frets Butuan kala membela PSMS melawan Persib

Photo :

  • ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana

Namun gagal, Persib Bandung kembali kalah oleh PSMS Medan, sama seperti sebelumnya Maung Bandung kembali kalah melalui adu penalti.

Catatan sejarah terjadi di final Perserikatan pada 23 Februari 1985. Duel Persib vs PSMS masuk buku rekor dunia sebagai pertandingan amatir yang paling banyak ditonton.

Laga final itu dipimpin oleh Jafar Umar dan dihadiri hampir 150.000 penonton, di mana kapasitas dari Stadion Senayan (GBK), Jakarta hanya bisa menampung 120.000 penonton. Angka 150.000 penonton itu masuk catatan rekor dunia sebagai pertandingan amatir paling banyak ditonton.

Namun, sayang duel El Clasico Indonesia ini sudah jarang terjadi. Sejak tahun 2018, PSMS harus terdegradasi ke Liga 2 dan belum bisa kembali ke Liga 1.

Halaman Selanjutnya

Rivalitas antara Persib Bandung dan PSMS Medan berlanjut. Mereka kembali bertemu dalam pertandingan final Perserikatan 1983. Pada pertandingan ini Persib Bandung kembali kalah melalui adu penalti.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |