Asia, VIVA – Bursa Asia-Pasifik dibuka lebih tinggi pada perdagangan Selasa, 8 April 2025. Penguatan hampir seluruh indeks merupakan pemulihan atas kerugian akibat kebijakan tarif impor inisiasi Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
Fokus utama akan tertuju pada saham-saham China lantaran dikenakan pungutan pajak lebih tinggi. Pada Senin, 7 April 2025, Trump mengancam akan mengenakan tarif tambahan sebesar 50 persen terhadap China jika pemerintah Beijing tidak mencabut bea masuk atas impor AS.
Sementara itu, pasar saham Hong Kong mengalami kerugian paling besar akibat pemberlakuan tarif resiprokal ini. Indeks negara tersebut anjlok lebih dari 13 persen sekaligus mencatat koreksi paling parah sejak tahun 1997 menurut data dari FactSet.
“Saham Asia mengalami kemerosotan terburuk dalam beberapa tahun terakhir, jatuh ke posisi terendah di tengah kepanikan dan ketidakpastian,” ujar Analis GlobalData, Murthy Grandhi, dikutip dari CNBC Internasional pada Selasa, 8 April 2025.
Presiden AS Donald Trump berlakukan tarif masuk barang impor ke AS
Photo :
- AP Photo/Mark Schiefelbein
Grandhi menuturkan, ketakutan perang dagang yang kembali muncul telah memicu kembali kekhawatiran ekonomi global melambat bersamaan menurunkan kepercayaan investor. Menurutnya, nasib perdagangan ke depannya sangat bergantung pada kejelasan kebijakan dan keterlibatan diplomatik.
Meski sempat jatuh, indeks di kawasan Asia berhasil berbalik menguat (rebound) pada perdagangan hari ini. Indeks S&P/ASX 200 Australia dibuka meningkat 0,18 persen.
Indeks Nikkei 225 Jepang melesat 5,34 persen. Sedangkan, indeks Topix melejit lebih tinggi sebesar 5,53 persen.
Indeks Kospi Korea Selatan menyusul kenaikan sebesar 2,26 persen. Sementara itu, Kosdaq tercatat menguat sebanyak 2,35 persen.
Indeks berjangka Hang Seng Hong Kong menjadi anomali. Indeks HSI terpantau melemah dari 19.828,3 menjadi 19.653.
Trump bersikeras menerapkan tarif pajak global yang agresif dengan persentase awal sebesar 10 persen. Wall Street berharap adanya tanda-tanda kemajuan dalam negosiasi antara AS dan negara-negara lain terhadap tarif timbal balik yang akan diberlakukan mulai tanggal 9 April 2025.
Indeks S&P 500 dan indeks Dow Jones Industrial Average memperpanjang kerugian selama tiga hari imbas pengumuman tarif Trump. Sedangkan, indesk Nasdaq Composite naik tipis 0,10 persen ke level 15.603,26.
Indeks Dow Jones Industrial Average anjlok 0,91 persen dan ditutup pada level 37.965,60. Indeks S&P 500 merosot 0,23 persen menjadi 5.062,25.
Halaman Selanjutnya
Indeks Nikkei 225 Jepang melesat 5,34 persen. Sedangkan, indeks Topix melejit lebih tinggi sebesar 5,53 persen.