Garut, VIVA – Publik kembali digemparkan dengan kasus pelecehan seksual yang diduga dilakukan oleh seorang dokter kandungan terhadap pasien hamil saat pemeriksaan USG.
Kasus yang terjadi di sebuah KH beralamat di Jalan Jendral Ahmad Yani, Garut, Jawa Barat. Lantas, deretan fakta apa saja yang terjadi? Dirangkum VIVA Selasa, 15 April 2025, berikut deretan faktanya.
Ilustrasi dokter. (Unsplash.com/Hush Naidoo Jade Photography)
1. Awal Kronologi
Kasus ini diketahui mencuat usai beredarnya rekaman CCTV dari ruang praktik tempat dokter IS bekerja. Dalam video tersebut, terlihat adanya tindakan tak pantas yang dilakukan dokter kandungan terhadap pasien wanita yang sedang USG.
Menurut informasi beredar, dokter tersebut diketahui melakukan tindakan di luar batas. Hal itu diungkap oleh korban yang mulai merasa ada tindakan janggal ketika dokter IS menyentuh area tubuh yang tidak seharusnya disentuh dalam proses USG.
Korban juga menyayangkan sikap klinik tempat dokter IS praktik yang dinilai kurang tanggap dan tidak menunjukkan tindakan tegas pasca insiden tersebut.
2. Pengakuan Korban
Salah satu korban berinisial A mengungkapkan kejadiannya. Ia mengaku mengalami kejadian serupa, meski belum melaporkan kasus ini secara resmi.
Lebih lanjut, awal mulanya ia sempat berkonsultasi dengan bidan usai pemeriksaan, karena merasa ada tindakan janggal. Dokter tersebut diketahui tidak hanya memegang area intim atasnya, namun juga mengelus bagian tubuh lainnya.
Ilustrasi korban pelecehan seksual.
“Yang tadinya rujukan ke RS X mau melahirkan sama dokter I, saya pindah karena konsultasi ke bidan saya, katanya itu termasuk tindak pelecehan,” kata korban.
Selain itu, A juga menceritakan tindakan dokter tersebut sampai membuatnya stres, dan akhirnya memutus komunikasi dengan sang dokter. Dia menilai tindakan pihak klinik tempat dokter I praktik, minim.
“Ini klinik parah sih, tidak ada tindakan apapun, padahal kan ada CCTV di ruangan itu, kenapa tidak dicek,” tambah A.
3. Sosok Dokter Kandungan
Sosok yang diduga terlibat dalam insiden ini adalah Muhammad Syafril Firdaus, seorang dokter spesialis obstetri dan ginekologi yang sebelumnya dikenal cukup aktif di media sosial.
Syafril Firdaus dikenal sebagai dokter spesialis kandungan yang menempuh pendidikan di Universitas Padjadjaran (Unpad). Ia sempat aktif berbagi informasi kesehatan reproduksi lewat akun Instagram dan X (sebelumnya Twitter) dengan nama pengguna @irilsyafril.
Sosok Dokter Kandungan di Garut yang Lecehkan Ibu Hamil saat USG
Dalam sejumlah situs kesehatan daring seperti Medicastore, ia tercatat sebagai tenaga medis yang praktik di salah satu klinik di wilayah Garut. Namun, sejak kasus dugaan pelecehan seksual ini mencuat, jejak digitalnya perlahan menghilang.
4. Pihak Kepolisian
Dokter kandungan yang melakukan pelecehan seksual kepada pasien saat USG atau ultrasonografi, tengah diburu polisi. Hal itu diungkap Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Garut, Ajun Komisaris Polisi Joko Prihatin.
“Kita lagi cari. Diskresi kita wajib mengamankan 1x24 jam kan, untuk melakukan penyelidikan,” katanya.
Berdasar hasil pengecekan sementara ke tempat kejadian perkara (TKP), lanjutnya, penyelidik sudah berhasil mengantongi identitas dari dokter yang dimaksud.
"Tapi untuk saat ini kita masih mencari, meskipun identitas pelaku sudah kita kantongi identitasnya,” ujarnya.
5. Kabar Terbaru
Kapolres Garut AKBP Mochmmad Fajar Gemilang mengecek tempat praktek ruangan pemeriksaan USG , dimana oknum dokter kandungan melakukan pelecehan terhadap pasiennya.
Photo :
- VIVA.co.id/Diki Hidayat (Garut)
Adanya perburuan dari pihak kepolisian. Mereka mengimbau pada korban segera melapor kejadian ini. Hal tersebut, katanya, guna memudahkan proses penyelidikan yang kini masih berlangsung.
“Karena sampai saat ini belum ada laporan. Tapi kita tidak fokus kesitu, karena ini sudah menjadi berita nasional. Kita lakukan penyelidikan, kita cari identitas lewat video pelaku tersebut," ungkap Komisaris Polisi Joko Prihatin.
"Kita juga membuka hotline siapa saja yang jadi korban silahkan buat laporan. Saat ini kita masih menyelidiki, dan kita sedang bikin tim gabungan dari Polda dan polres untuk menyelidiki kasus viral tersebut,” tambahnya.
Halaman Selanjutnya
Salah satu korban berinisial A mengungkapkan kejadiannya. Ia mengaku mengalami kejadian serupa, meski belum melaporkan kasus ini secara resmi.