Film Final Destination Terbaru Tayang Lebih Dulu di Indonesia, Tanpa Sensor

4 hours ago 2

Rabu, 14 Mei 2025 - 17:59 WIB

Jakarta, VIVA – Waralaba horor thriller, Final Destination resmi kembali lewat film terbarunya, Final Destination: Bloodlines. Kabar baiknya, film ini akan tayang di Indonesia tanpa melalui sensor apa pun, seperti dikonfirmasi langsung oleh Warner Bros. Indonesia dalam unggahan resminya, “Tidak ada pemotongan. Tidak diperbesar. Tidak diburamkan.”

Langkah ini menjadi kejutan yang menyenangkan, khususnya bagi para pencinta film horor Tanah Air yang menginginkan pengalaman sinematik utuh di layar lebar.

Berikut adalah lima alasan utama mengapa Bloodlines menjadi film horor yang wajib masuk daftar tonton para penikmat genre slasher supernatural:

1. Diputar Tanpa Sensor: Pengalaman Horor Sepenuhnya

Di tengah tren penyensoran ketat untuk film-film horor yang sarat adegan sadis, Final Destination: Bloodlines muncul sebagai pengecualian berani. Film ini dijanjikan tayang sepenuhnya utuh, sesuai dengan visi sang sutradara dan penulis naskah.

Dengan demikian, penonton Indonesia akan mendapatkan pengalaman visual dan emosional yang lengkap, termasuk koreografi kematian yang brutal—ciri khas yang sudah melekat kuat dalam franchise Final Destination.

Tidak ada pemotongan. Tidak diperbesar. Tidak diburamkan,” tegas Warner Bros. Indonesia melalui media sosial.

Final Destination: Bloodlines

Photo :

  • IG @ finaldestinationmovie

2. Indonesia Jadi Negara Pertama yang Tayang Lebih Dulu

Indonesia mendapat kehormatan sebagai negara pertama di dunia yang menyaksikan film ini. Sneak preview telah digelar pada 9 dan 10 Mei 2025, sementara penayangan reguler dimulai 14 Mei 2025. Adapun perilisan global baru akan berlangsung pada 16 Mei 2025.

Posisi istimewa ini menjadikan penonton Indonesia sebagai yang terdepan dalam merasakan kengerian versi terbaru dari perburuan maut yang legendaris.

3. Cerita Baru, Pendekatan Lebih Gelap dan Menyakitkan

Bloodlines tidak hanya melanjutkan waralaba, tapi juga membawa napas baru dengan pendekatan naratif yang lebih gelap dan emosional.

Kali ini, kisah berpusat pada Iris Campbell, penyintas dari insiden pesta di lantai kaca gedung pencakar langit. Namun bertahun-tahun kemudian, nasib buruk menghantui keluarganya lewat serangkaian kematian misterius.

Apa yang membuat alurnya terasa semakin menghantui adalah konsep baru dari "Kematian" itu sendiri. Ia tak lagi terburu-buru mengambil nyawa, tapi menunggu hingga para penyintas memiliki keluarga dan kehidupan bahagia, lalu menghancurkannya sekaligus. Narasi ini menjadikan Bloodlines sebagai entri paling kelam dan personal dalam sejarah franchise.

4. Deretan Karakter Menarik dan Kematian Kreatif

Film ini memperkenalkan dua keluarga utama, Campbell dan Lewis, dengan berbagai konflik dan dinamika internal yang memperkaya lapisan cerita.

Stefani (diperankan oleh Kaitlyn Santa Juana) menjadi karakter kunci dalam usaha memutus rantai kematian. Ia didukung oleh para pemeran seperti Gabrielle Rose, Max Lloyd-Jones, dan Rya Kihlstedt, yang membentuk pondasi kuat bagi konflik dan ketegangan.

Dengan jumlah karakter yang cukup banyak, film ini menghadirkan beragam kematian brutal dan kreatif, sebuah elemen yang selalu dinanti oleh penggemar setia Final Destination.

5. Perpisahan Ikonis: Penampilan Terakhir Tony Todd

Tak bisa dilepaskan dari waralaba ini adalah karakter William Bludworth, pemilik rumah duka yang misterius dan seolah memahami hukum-hukum Kematian. Diperankan oleh aktor veteran Tony Todd, karakter ini telah muncul dalam berbagai sekuel dan menjadi simbol franchise tersebut.

Namun dalam Bloodlines, penggemar harus bersiap untuk mengucapkan selamat tinggal. Film ini menandai penampilan terakhir Tony Todd, menyusul wafatnya sang aktor pada usia 69 tahun. Kemunculannya kali ini menjadi penghormatan emosional sekaligus nostalgia bagi seluruh penggemar setia.

Halaman Selanjutnya

2. Indonesia Jadi Negara Pertama yang Tayang Lebih Dulu

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |