Jakarta, VIVA – Jajaran Menteri Kabinet Merah Putih tengah berkoordinasi secara intensif untuk menyikapi tarif resiprokal yang diterapkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
"(Koordinasi) Sangat intens. Khusus terutama masalah tarif ini ya. Kebijakan tarif dari Amerika," kata Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, dikutip Selasa, 22 April 2025.
Ia menjelaskan, Indonesia mengirimkan tim negosiasi ke Amerika Serikat. Tim itu dipimpin Menko Airlangga Hartarto bersama Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani, Wakil Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Mari Elka Pangestu serta perwakilan Kementerian Perdagangan (Kemendag) dan Kementerian Perindustrian (Kemenperin).
Tim negosiasi itu terus berkoordinasi dengan Prabowo dan jajaran Kabinet Merah Putih untuk memperbarui dan mengantisipasi proses negosiasi yang tengah berjalan.
"Terus menerus kita saling berkoordinasi untuk mengantisipasi dan meng-update hasil negosiasi-negosiasi. Termasuk itu juga berdampak positif terhadap kita sendiri," katanya.
Presiden Donald Trump mengumumkan tarif masuk barang impor ke AS.
Photo :
- AP Photo/Evan Vucci
Juru bicara Presiden itu juga mengatakan Indonesia akan membuka peluang mencari pasar baru bagi produk Indonesia. Kebijakan tarif Trump, kata dia, telah mendorong pemerintah membenahi regulasi dan memperkuat industri dalam negeri.
"Bahwa kemudian ada hal-hal yang perlu harus kita benahi. Baik dari sisi regulasi, kemudian dari sisi industri-industri kita. Termasuk mencari pasar-pasar baru. Tidak hanya ke Amerika. Maka kemudian segala sesuatu terus menerus secara intensif kita diskusikan di kementerian," ujar dia.
Sebelumnya, Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan RI akan perluas pasar ekspor ke wilayah Eropa dan Australia. Langkah itu merespons kebijakan tarif perdagangan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump.
Menurutnya, RI perlu menggandeng negara lain sebagai mitra untuk meminimalisir dampak dari kebijakan Trump. Ia menekankan perluasan pasar ekspor baru ini perlu dilakukan secepatnya.
"Ekspor kita itu 10 persen ke Amerika, sehingga tentu kita bicara dengan mitra lain," kata Airlangga dalam telekonferensi pers, Jumat, 18 April 2025.
Menteri Koordinator (Menko) bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta Pusat (sumber foto: Biro Pers Sekretariat Presiden)
Photo :
- VIVA.co.id/Yeni Lestari
Ia pun menyebut wilayah Uni Eropa sebagai sasaran RI. "Di mana salah satunya kita bisa meningkatkan ke Uni Eropa, yang akan kita upayakan agar IEU-CEPA bisa segera diselesaikan," jelas Airlangga.
Airlangga menambahkan untuk perluasan pasar ekspor ke Australia, dirinya telah berdiskusi langsung dengan Menteri Perdagangan Australia. Kata dia, Menteri Perdagangan Australia telah menyanggupi untuk kerja sama tersebut.
"Kemarin kita dengan Eurasia juga kita punya target sampai dengan bulan Juni. Dan, kemarin dalam pembicaraan dengan Menteri Perdagangan Australia. Mereka juga menyanggupi untuk menyerap produk Indonesia lebih besar," ujar Airlangga.
Halaman Selanjutnya
Sebelumnya, Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan RI akan perluas pasar ekspor ke wilayah Eropa dan Australia. Langkah itu merespons kebijakan tarif perdagangan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump.