Kebijakan Tarif Trump Bikin China Murka, Pajak 34 Persen Siap Hantam Produk AS

7 hours ago 3

Senin, 7 April 2025 - 16:57 WIB

Jakarta, VIVA – Ketegangan dagang antar dua negara dengan ekonomi terbesar di dunia kembali memanas. Belum lama ini, pemerintah China mengumumkan bahwa mereka akan memberlakukan pajak sebesar 34 persen terhadap seluruh impor asal Amerika Serikat (AS).

Langkah ini merupakan balasan atas kebijakan tarif terbaru Presiden AS Donald Trump, yang juga menerapkan tarif serupa terhadap produk China. Tarif ini, rencananya mulai berlaku pada Kamis ini. 

Sebelumnya, Trump telah lebih dulu memberlakukan dua putaran tarif 10% pada Februari dan Maret, dengan dalih keterlibatan China dalam krisis fentanyl. Pasar saham AS pun langsung merosot tajam, menyusul pengumuman dari Beijing ini. 

Selain tarif impor, China juga memberlakukan pengendalian ekspor terhadap mineral tanah jarang, seperti samarium dan gadolinium, material penting dalam sektor pertahanan dan teknologi tinggi, serta mengajukan gugatan terhadap AS di Organisasi Perdagangan Dunia (WTO). 

Presiden AS Donald Trump berlakukan tarif masuk barang impor ke AS

Photo :

  • AP Photo/Mark Schiefelbein

China bahkan menangguhkan impor sorgum, ayam, dan tepung tulang dari enam perusahaan AS, serta menambahkan 27 perusahaan ke dalam daftar entitas dengan pembatasan perdagangan. Pemerintah China juga meluncurkan penyelidikan anti-monopoli terhadap DuPont China Group Co., anak usaha raksasa kimia dunia. 

“CHINA SALAH LANGKAH, MEREKA PANIK,  SATU HAL YANG TIDAK MAMPU MEREKA LAKUKAN," kata Trump, merespons langkah Beijing, seperti dikutip dari AP News, Senin, 7 April 2025.

Dalam gugatannya ke WTO, Kementerian Perdagangan China menyebut tarif baru dari AS sebagai pelanggaran serius terhadap aturan WTO, merusak hak sah anggota WTO, serta mengancam sistem perdagangan multilateral yang berbasis aturan. Mereka juga menyebut langkah Trump sebagai praktik intimidasi sepihak yang membahayakan stabilitas ekonomi global.

Kebijakan balasan sebelumnya, seperti tarif 15 persen pada batu bara dan gas alam cair AS, serta tambahan 10-15 persen pada produk pertanian utama, dinilai masih memberi ruang negosiasi. Namun kini, retorika dan tindakan kedua negara menunjukkan eskalasi yang makin tak terkendali.

Meski hubungan dagang makin panas, dialog militer tetap dijaga. Pejabat militer kedua negara bertemu di Shanghai untuk membahas keamanan laut, menunjukkan bahwa komunikasi tetap dijaga meski di tengah ketegangan ini.

Halaman Selanjutnya

Dalam gugatannya ke WTO, Kementerian Perdagangan China menyebut tarif baru dari AS sebagai pelanggaran serius terhadap aturan WTO, merusak hak sah anggota WTO, serta mengancam sistem perdagangan multilateral yang berbasis aturan. Mereka juga menyebut langkah Trump sebagai praktik intimidasi sepihak yang membahayakan stabilitas ekonomi global.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |