Jakarta, VIVA – Tak semua perjuangan perempuan dilakukan di panggung besar. Kadang, ia hadir di balik apron kerja, dalam langkah-langkah kecil yang membawa makna besar. Hana Merlian, special crew McDonald’s Indonesia, adalah Kartini masa kini—seorang teman tuli yang tak pernah lelah belajar, bekerja sepenuh hati, dan menginspirasi lewat ketekunan dan semangat yang tak pernah padam.
Hari Kartini bukan sekadar momen sejarah, melainkan pengingat bahwa perjuangan perempuan masih terus berlangsung, dalam berbagai bentuk, warna, dan tantangan yang nyata. Dalam semangat itu, McDonald’s Indonesia mengangkat kisah Hana Merlian, satu dari lebih dari 130 special crew teman tuli yang kini menjadi bagian dari tim operasional restoran. Sebagai seorang ibu, atlet, pekerja keras—dan juga teman tuli—ia membuktikan bahwa keterbatasan tidak pernah menjadi batas untuk bermimpi dan berkarya.
Lewat cerita Hana, kita belajar bahwa kesetaraan bukan hanya mimpi. Ia nyata, tumbuh di tempat-tempat yang memberi ruang, seperti McDonald’s Indonesia yang menciptakan lingkungan kerja inklusif dan membuka kesempatan untuk semua. Di sinilah Kartini masa kini hadir—bukan hanya sebagai simbol, tapi sebagai sosok nyata yang menginspirasi.
Lahir dan besar di Bandung, Hana Merlian menjalani hidup dengan tantangan yang tidak dialami banyak orang—ia terlahir tanpa kemampuan mendengar. Namun, keterbatasan itu tidak pernah memadamkan semangatnya untuk terus belajar dan berkembang.
Sejak Agustus 2023, Hana bergabung sebagai special crew di McDonald’s Sukahati Cibinong, Bogor. Di tengah kesibukannya bekerja, ia tetap menjalankan perannya sebagai ibu dari dua anak, menerima pesanan kue, bahkan aktif sebagai atlet tenis meja. Semangatnya membuahkan hasil: pada 2022, ia terpilih mewakili Kabupaten Bogor di ajang kejuaraan tenis meja dan mendapatkan juara 3—bukti bahwa ia tak pernah berhenti bermimpi.
Menjadi bagian dari McDonald’s Indonesia membuka lembaran baru dalam hidup Hana. Sebagai special crew, ia menghadapi banyak tantangan yang belum pernah ia temui sebelumnya. Salah satu momen yang paling membekas dalam perjalanannya bersama McD Indonesia adalah saat pertama kali ia diberi tugas membungkus nasi putih—yang ternyata menjadi titik awal rasa percaya dirinya tumbuh.
“Awalnya sulit, bungkusnya berantakan. Tapi dalam seminggu saya bisa melakukannya. Sekarang saya juga sudah bisa memasak nasi yang pas, tidak terlalu keras atau lembek. Saya juga belajar menyiapkan pesanan, menghafal produk, antar makanan ke pelanggan, dan memastikan kebersihan area lobby. Dari semua itu saya belajar, kita bisa melakukan apapun, asal mau membuka diri,” kenangnya sambil tersenyum.
Sebagai teman tuli, Hana tentu menghadapi tantangan tersendiri, terutama dalam memahami instruksi verbal yang membutuhkan penjelasan detail. Namun, di Mekdi ia merasa tidak berjalan sendiri. Rekan-rekan kerjanya menunjukkan kepedulian dan kesabaran luar biasa, mereka juga membimbing dan membuatnya merasa dilihat serta dihargai. Di sinilah, kata Hana, ia merasa diterima, dipahami—bukan hanya sebagai karyawan, tapi sebagai manusia seutuhnya.
Bagi Hana, Hari Kartini bukan hanya tentang emansipasi, melainkan tentang kesempatan. Kesempatan bagi perempuan, termasuk yang memiliki disabilitas, bisa berdiri sejajar dan berdaya. Ia percaya bahwa perempuan bisa, bukan hanya untuk mandiri, tetapi juga untuk menjadi agen perubahan. "Perempuan itu bisa. Bisa mandiri, bisa berkarya, bisa bantu keluarga dan lingkungan—asal terus semangat,” ujarnya dengan penuh keyakinan.
Kisah Hana adalah salah satu dari banyak cerita yang tumbuh di lingkungan kerja inklusif McDonald’s Indonesia. Komitmen terhadap kesetaraan telah diwujudkan sejak 1995 dengan membuka kesempatan kerja bagi penyandang disabilitas melalui program special crew bagi putra/putri daerah tempat restoran beroperasi.
Kini, lebih dari 130 teman tuli telah bergabung sebagai special crew, menjalankan berbagai peran penting dalam operasional restoran. Mereka tidak hanya dilibatkan, tapi juga diberdayakan, dibekali pelatihan sesuai minat dan kemampuan—mulai dari menjadi barista, spesialis ayam McD, hingga layanan pelanggan.
Yulianti Hadena, HR & GS Director PT Rekso Nasional Food menyampaikan, “Selama lebih dari 30 tahun menemani keluarga Indonesia, McDonald’s Indonesia tidak hanya menyajikan hidangan lezat dan berkualitas, tetapi juga menjunjung tinggi nilai inklusi, baik bagi karyawan maupun pelanggan. Kami ingin menciptakan ruang inklusif yang membuat setiap individu merasa diterima, dilihat dan didengar agar bisa menjadi versi terbaik bagi diri mereka sendiri.”
Di McDonald’s Indonesia, manajer restoran juga memiliki peran penting sebagai pembimbing dan penghubung antara tim operasional dan special crew. Mereka dilatih untuk menjadi mentor yang peka dan suportif, memastikan suasana kerja tetap inklusif, memberikan arahan yang jelas, dan menyemangati tim untuk bekerja sama tanpa diskriminasi. Sementara itu, rekan kerja berperan sebagai support system yang saling menguatkan, tidak hanya membantu dalam pekerjaan teknis, tetapi juga menciptakan rasa aman dan kekeluargaan yang sangat penting bagi kenyamanan kerja special crew. Budaya kerja yang ramah tanpa diskriminasi menjadi fondasi yang mendorong kepercayaan diri dan perkembangan setiap individu di dalamnya.
Komitmen ini juga meluas ke pemberdayaan perempuan. McDonald’s Indonesia percaya bahwa perempuan—termasuk mereka yang datang dari latar belakang beragam dan memiliki disabilitas—punya potensi besar untuk berkarya, memimpin, berinovasi, dan menciptakan perubahan.
“Kami ingin terus menghadirkan lingkungan kerja yang aman, setara, dan inklusif. Karena bagi kami, itu bukan sekedar idealisme melainkan keharusan,” tutup Yulianti.
Halaman Selanjutnya
Bagi Hana, Hari Kartini bukan hanya tentang emansipasi, melainkan tentang kesempatan. Kesempatan bagi perempuan, termasuk yang memiliki disabilitas, bisa berdiri sejajar dan berdaya. Ia percaya bahwa perempuan bisa, bukan hanya untuk mandiri, tetapi juga untuk menjadi agen perubahan. "Perempuan itu bisa. Bisa mandiri, bisa berkarya, bisa bantu keluarga dan lingkungan—asal terus semangat,” ujarnya dengan penuh keyakinan.