Vatikan, VIVA – Setiap kali seorang Paus baru terpilih, ia biasanya meninggalkan nama lamanya dan memilih nama kepausan yang akan dikenang sepanjang masa.
Pemilihan nama ini bukan sekadar simbol, melainkan juga cerminan dari semangat dan visi kepemimpinan yang akan dijalani.
Paus Leo XIV, Paus Baru Terpilih
Photo :
- (Foto AP/Andrew Medichini)
Robert Prevost, Paus yang baru terpilih, telah memilih nama "Leo" sebagai nama kepausannya. Ia menjadi paus ke-14 yang menggunakan nama tersebut, dan yang pertama dalam lebih dari satu abad.
Bagi lebih dari satu miliar umat Katolik di seluruh dunia, pemilihan nama ini memberi isyarat penting tentang karakter dan arah kepemimpinan paus baru.
"Nama yang dipilihnya dapat menunjukkan semangat, arah, dan visi tertentu dari paus baru itu," kata Dennis Doyle, teolog dari Universitas Dayton, dikutip dari BBC Internasional, Jumat 9 Mei 2025.
Nama "Leo" memiliki jejak sejarah yang kuat dalam tradisi Gereja Katolik. Paus Leo Agung, paus pertama yang menyandang nama itu, dikenang karena keberaniannya mencegah serangan Attila the Hun terhadap Roma.
Ia juga dikenal sebagai seorang teolog dan intelektual yang memainkan peran penting dalam membentuk doktrin Kristen.
Paus terakhir yang menggunakan nama tersebut adalah Paus Leo XIII, yang memimpin Gereja Katolik dari tahun 1878 hingga 1903.
Ia terkenal karena ensiklik Rerum Novarum, sebuah dokumen yang dianggap sebagai dasar ajaran sosial Katolik modern. Dokumen ini membahas isu-isu penting seputar ketenagakerjaan dan hak-hak pekerja.
Paus Leo XIV, Paus Baru Terpilih
Photo :
- (Vatican Media via AP)
Melihat latar belakang historis nama tersebut, pemilihan nama "Leo" oleh Paus yang baru memunculkan ekspektasi besar.
"Nama Leo adalah tanda komitmen mendalam terhadap isu-isu sosial," ujar Natalia Imperatori-Lee, ketua studi agama di Universitas Manhattan.
Halaman Selanjutnya
Ia juga dikenal sebagai seorang teolog dan intelektual yang memainkan peran penting dalam membentuk doktrin Kristen.