Riyadh, VIVA – Arab Saudi mengalami lonjakan investasi bisnis asing seiring dengan reformasi visa yang mempercepat proses masuk bagi investor dan tenaga kerja internasional.
Langkah ini merupakan bagian dari upaya kerajaan untuk mendiversifikasi ekonominya dan mengurangi ketergantungan pada minyak, sesuai dengan visi ambisius Vision 2030.
VIVA Militer: Putra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman (kanan)
Melansir dari Alarabiya, Selasa 20 Mei 2025, salah satu inisiatif utama adalah program Premium Residency, yang memberikan hak tinggal, bekerja, dan memiliki properti di Arab Saudi tanpa memerlukan sponsor lokal.
Program ini dirancang untuk menarik profesional berketerampilan tinggi dan investor global. Informasi yang dihimpun, "Premium Residency" memungkinkan ekspatriat untuk tinggal, bekerja, dan memiliki bisnis serta properti di Kerajaan tanpa perlu sponsor.
Berbagai perusahaan global pun mulai berekspansi ke Arab Saudi. Contohnya, perusahaan konstruksi Grankraft yang terlibat dalam pembangunan Hotel Sheybarah, menggandeng mitra lokal AstroLabs untuk memperlancar proses masuk pasar.
Model kemitraan ini menjadi strategi efektif untuk memanfaatkan peluang dalam negeri.
Tak hanya Grankraft, raksasa teknologi seperti Salesforce juga menunjukkan minat serius.
“Keputusan kami untuk berekspansi di Arab Saudi didasarkan pada peluang yang ditawarkan oleh inisiatif ambisius Vision 2030 Kerajaan, selain ukuran dan pentingnya Kerajaan di kawasan ini,” kata Mohammed Alkhotani, Wakil Presiden Senior dan Manajer Umum Salesforce untuk Timur Tengah.
Selain itu, Arab Saudi juga telah memperkenalkan visa turis yang memungkinkan warga dari 49 negara untuk mengunjungi negara tersebut hingga 90 hari, baik melalui E-Visa maupun visa saat kedatangan. Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan sektor pariwisata dan menarik lebih banyak pengunjung internasional.
Dengan reformasi visa dan kebijakan yang mendukung, Arab Saudi semakin menjadi tujuan menarik bagi investor dan profesional global yang ingin berkontribusi pada transformasi ekonomi negara tersebut.
Halaman Selanjutnya
Tak hanya Grankraft, raksasa teknologi seperti Salesforce juga menunjukkan minat serius.