Prabowo Akui Efisiensi Anggaran Berdampak ke Ekonomi yang Melambat, tapi...

1 week ago 10

Selasa, 8 April 2025 - 07:00 WIB

Jakarta, VIVA – Presiden RI Prabowo Subianto memberi penjelasan soal efisiensi anggaran yang dilakukan pemerintahannya. Ia mengakui memang ada dampak ke perlambatan ekonomi. 

Tapi, dengan penghematan atau pengalihan APBN sekitar Rp 300 triliun itu, akan ada dampak positif lebih besar yang akan dikejar.

"Jadi dengan pengalihan, akan ada perlambatan, tapi nanti akan dikejar, karena yang kita hemat, tetap kita kucurkan kepada sasaran yang kita inginkan," katanya di hadapan 6 pemimpin redaksi media nasional di Hambalang, dikutip dari tvOne, Selasa, 8 April 2025.

Presiden RI Prabowo Subianto

Mantan Menteri Pertahanan ini menegaskan bahwa penghematan itu dilakukan semata-mata untuk memangkas anggaran yang juga akan hangus, bahkan jadi peluang untuk dikorupsi. 

"Yang kita hemat itu adalah hal-hal yang kita sudah yakin akan hangus oleh korupsi, kecil, menengah, dan besar," tuturnya. 

Ia mencontohkan perjalanan dinas ke luar negeri yang jadi salah satu pos yang dipangkas.

"Kalau yang perlu, ya harus, (misal) saya kirim Menko Airlangga, kamu ke washington, Menteri Keuangan wakili kita ke G20, itu perlu. Tapi kalau rombongan pergi untuk studi banding ini, studi banding itu, ya kan, come on!," katanya. 

Dari perjalanan dinas ini saja, lanjut Prabowo, pemerintah sudah menghemat anggaran sekitar Rp 22 triliun.

"Bapak tau untuk perbaikan sekolah, 17 ribu sekolah itu kalau tidak salah Rp 19 triliun. Jadi dengan 22 triliun tidak ke sana (perjalanan dinas), kita bisa perbaiki 19 ribu sekolah lagi, dan sebagainya, dan sebagainya," katanya.

Prabowo mengatakan, pihaknya mencanangkan sekolah rakyat berasrama sebagai bagian dari pengalihan atau efisiensi anggaran tersebut.

"Contoh, saya canangkan bahwa tahun ini kita akan buka 200 sekolah rakyat berasrama, boarding school dari SD sampai SMA, khusus golongan ekonomi paling bawah, kalau tidak salah (kelas kemiskinan) desil 9 dan 10," katanya.

Hal ini disebut semata-mata untuk memutus rantai kemiskinan. Jangan sampai, lanjut Prabowo, anak dari ayah dan ibu yang miskin, harus melanjutkan kemiskinan itu.

"Ini untuk mematahkan mata rantai kemiskinan, ayahnya miskin, ibunya miskin, anaknya tidak boleh miskin, apalagi cucunya. Nanti kita sekolahkan keluar dan nanti dia akan angkat orang tuanya keluar dari kemiskinan. That is our strategy, we are ambitious, kita berfikir besar, grand, karena Indonesia besar," tuturnya.

Dicontohkan Prabowo, satu sekolah rakyat itu akan menelan anggaran Rp 150 miliar di luar dari lahan yang nantinya akan disediakan oleh pemerintah daerah setempat.

"Contoh, satu sekolah Rp 150 miliar, pemda cari tanah, dari kabupaten. Kita akan bangun dari pusat, tapi kabupaten saya akan minta cari tanah, 20 hektare kalau bisa, minimal 5 hektare kalau bisa 20 hektare," tuturnya.

"Nah Bupati-bupati mau, karena ini akan membantu rakyat dia yang paling bawah. Di situ kalau anak yang masuk sekolah pagi biasa itu sekali sehari kita biaya makan (gratis), kalau berasrama, dia akan makan 3 kali. Dia akan hidup di alam yang tertib, jadi jangan (lagi) kamu (anak miskin) merasa inferior, masa depan kamu tidak boleh patah oleh keadaan. Kita harus berani, harus agak nekat," sambung Prabowo.

Halaman Selanjutnya

"Kalau yang perlu, ya harus, (misal) saya kirim Menko Airlangga, kamu ke washington, Menteri Keuangan wakili kita ke G20, itu perlu. Tapi kalau rombongan pergi untuk studi banding ini, studi banding itu, ya kan, come on!," katanya. 

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |