Rupanya Jurnalis Rentan Stroke dan Burnout, Ini Solusinya

4 hours ago 2

Kamis, 22 Mei 2025 - 23:04 WIB

VIVA – Dalam dunia jurnalistik yang penuh tekanan, kesehatan fisik dan mental para pekerja media kerap kali terabaikan. Paparan terhadap tenggat waktu yang ketat, lingkungan kerja yang tidak menentu, serta risiko dari situasi lapangan yang ekstrem menjadikan profesi ini rentan terhadap gangguan kesehatan kronis maupun psikologis.

Menanggapi kondisi tersebut, Asia OneHealthcare menyelenggarakan media luncheon bertajuk “One Wave - Media Sharing: Special for Press Workers” pada 21 Mei 2025. Acara ini dirancang sebagai ruang dialog terbuka bagi para jurnalis dan tenaga medis, guna membahas tantangan kesehatan yang dihadapi pekerja media serta pentingnya deteksi dini dan dukungan psikologis.

Media luncheon ini mempertemukan para jurnalis dengan dokter dan psikolog dari jaringan rumah sakit Asia OneHealthcare, termasuk RS Columbia Asia dan RS Premier. Dalam diskusi, sejumlah isu krusial seperti stres kerja, burnout, gangguan tidur, hingga risiko penyakit kronis menjadi sorotan utama.

Dr. dr. Yanto Sandy Tjang

“Profesi jurnalis sangat rawan terhadap kelelahan mental yang tidak terlihat. Banyak dari mereka mengalami gejala burnout, gangguan tidur, atau kecemasan berlebihan, tetapi merasa tidak punya waktu atau ruang untuk memprosesnya,” ujar Feka Angge Pramita, M.Psi., Psikolog dari RSKB Columbia Asia Pulomas.

Ia menekankan perlunya ekosistem pendukung yang memungkinkan jurnalis mengakses layanan psikologis tanpa stigma sosial. Sementara itu, dari sisi medis, Dr. dr. Yanto Sandy Tjang, Sp.BTKV, MPH, M.Sc, D.Sc, Ph.D, FICS, Dokter Spesialis Bedah Toraks dan Kardiovaskular dari RS Premier Jatinegara, menyoroti tingginya prevalensi penyakit kronis di kalangan jurnalis akibat pola hidup tidak teratur.

“Deteksi dini melalui medical check-up dan pemantauan kesehatan berkala bisa mencegah terjadinya komplikasi serius,” ungkapnya.

Sebagai bentuk nyata kepedulian, Asia OneHealthcare juga menyediakan layanan medical check-up gratis untuk seluruh awak media yang hadir. Langkah ini diharapkan dapat membantu peserta mengenali kondisi kesehatan mereka sedini mungkin dan mengambil langkah preventif terhadap potensi penyakit serius.

Komitmen Asia OneHealthcare tidak berhenti pada perawatan medis semata. Mereka juga berupaya menjadi mitra strategis media dalam penyampaian informasi kesehatan yang akurat dan mudah dipahami publik.

“Kami ingin menjadi jembatan antara dunia medis dan dunia jurnalistik. Rumah sakit harus responsif, terbuka, dan mampu menyampaikan informasi yang bisa dipahami publik tanpa kehilangan akurasi sehingga menggeser paradigma ‘tunggu sakit baru berobat’ bagi masyarakat Indonesia,” tegas dr. Yustinus Henry Yogatama, MM, CEO RS Premier Jatinegara.

Komitmen serupa juga ditegaskan oleh drg. Gabrielly Zwitveysie Allow, MARS, Hospital CEO RSKB Columbia Asia Pulomas. Ia memaparkan rencana pengembangan fasilitas rumah sakit, termasuk penambahan kapasitas tempat tidur dan peningkatan layanan gawat darurat 24 jam.

“Kami ingin menjadi rumah sakit pilihan utama dalam radius 5 kilometer, dengan standar internasional yang mengutamakan kenyamanan dan kecepatan respons,” ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Asia OneHealthcare memperkenalkan program khusus untuk jurnalis yang mencakup layanan skrining berkala, konsultasi gizi, dan dukungan psikologi. Inisiatif ini sejalan dengan visi besar Asia OneHealthcare untuk tidak hanya memberikan perawatan medis, tetapi juga membangun kolaborasi lintas sektor, termasuk dengan media, dalam upaya menjaga kualitas hidup para pekerja informasi.

Halaman Selanjutnya

Sebagai bentuk nyata kepedulian, Asia OneHealthcare juga menyediakan layanan medical check-up gratis untuk seluruh awak media yang hadir. Langkah ini diharapkan dapat membantu peserta mengenali kondisi kesehatan mereka sedini mungkin dan mengambil langkah preventif terhadap potensi penyakit serius.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |