Bali, VIVA – Kabar bahagia pernikahan Luna Maya dan Maxime Bouttier yang dilangsungkan pada Rabu, 7 Mei 2025 di Bali, tak hanya disambut suka cita oleh para penggemar, namun juga menghadirkan kelegaan dan kebahagiaan mendalam bagi keluarga, terutama ibunda Luna, Desa Maya Waltaurd Maiyer.
Momen haru dan penuh makna mewarnai prosesi sungkeman yang dijalani Luna Maya kepada sang ibunda jelang hari pernikahannya.
Dengan derai air mata, Luna memohon doa restu dan ampunan kepada Desa Maya, sebuah pemandangan yang turut menyentuh hati. Yuk lanjut scroll artikel selengkapnya berikut ini.
Maxime Bouttier dan Luna Maya.
Photo :
- Instagram @lunamaya.
Desa Maya pun tak kuasa menahan tangisnya saat memberikan restu kepada putri tercintanya. Sebelumnya, Luna Maya sempat berbagi cerita mengenai reaksi spontan sang ibunda saat pertama kali diperkenalkan kepada Maxime Bouttier.
Dengan nada bercanda, Desa Maya sempat melontarkan pertanyaan, "Ngapain kawin?"
Namun, Luna menjelaskan bahwa itu hanyalah gurauan, dan pada intinya, sang ibunda memiliki prinsip yang terbuka.
"Nyokap gue kan orang Eropa, jadi enggak ada tuh mikirin kayak dia siapa keluarganya? Oh dia kenapa latar (belakangnya)? Enggak, yang dilihat ya manusianya. Ini baik enggak orangnya? If you're happy, go ahead. Kalau nyokap gue sih bilang, 'Ya kalau misalkan lu happy, lu mau kawin, silakan'," ungkap Luna, menirukan ucapan sang ibunda.
Luna Maya dan Maxime Bouttier.
Photo :
- Youtube Luna Maya.
Desa Maya juga menekankan bahwa pada akhirnya, Luna lah yang akan menjalani rumah tangga tersebut.
"Saya tidak akan tidur di ranjang Anda, mengapa saya harus mengurus siapa yang cocok untuk Anda?" begitu kurang lebih filosofi yang dipegang teguh oleh Desa Maya, menunjukkan kebebasan dan kepercayaan penuh kepada pilihan putrinya.
Setelah pernikahan terlaksana, raut wajah ibunda Luna Maya, Desa Maya pun memancarkan kebahagiaan dan syukur.
"Alhamdulillah," ucapnya singkat namun penuh makna, seraya menambahkan, "Bagus, bagus. Biar dia seneng," terang Desa Maya.
Ia juga tidak mempermasalahkan usia Luna yang kini menginjak 41 tahun untuk menikah.
" What can I say? It doesn't matter the age. Jangan 40 tahun, 80 tahun, 100 tahun, itu lifespan, kita hitung aja (dihitung hanya untuk iseng), tidak perlu (dipikirkan)," tegasnya.
Halaman Selanjutnya
"Nyokap gue kan orang Eropa, jadi enggak ada tuh mikirin kayak dia siapa keluarganya? Oh dia kenapa latar (belakangnya)? Enggak, yang dilihat ya manusianya. Ini baik enggak orangnya? If you're happy, go ahead. Kalau nyokap gue sih bilang, 'Ya kalau misalkan lu happy, lu mau kawin, silakan'," ungkap Luna, menirukan ucapan sang ibunda.