VIVA – Sejumlah brand mobil berkolaborasi untuk percepatan kendaraan listrik di pasar global. Tujuan dari kerjasama antar brand dilakukan agar memangkas ongkos riset dan pengembangan, hingga tahap produksi massal.
Berbagi teknologi untuk mempercepat lahirnya sebuah produk sudah menjadi landasan mereka berkolaborasi, seperti yang dilakukan brand asal Jepang, yaitu Nissan dengan Dongfeng yang lahir di Wuhan, China.
Walaupun Nissan sudah punya segudang pengalaman membuat mobil listrik, namun secara harga tidak bisa bersaing dengan mobil-mobil asal Tiongkok. Sehingga jenama asal negeri sakura itu menggandeng Dongfeng.
Kawin silang kedua brand beda negara itu melahirkan Nissan N7 yang baru-baru ini diluncurkan di Tiongkok. Menariknya sedan pelahap seterum itu harganya tergolong terjangkau walaupun jarak tempuhnya jauh.
Ditawarkan 5 varian dengan harga mulai Rp200 jutaan. Untuk Nissan N7 510 Air dilego 119.900 yuan atau Rp277,223 juta, tipe 510 Pro 129.900 yuan atau Rp300,342 juta, N7 510 Max 139.900 yuan atau Rp323,463 juta.
Sedangkan untuk tipe menengah dan tertinggi yang jarak tempuhnya lebih jauh dibanderol 139.900 yuan atau setara Rp323,463 juta untuk tipe N7 625 Pro, dan N7 625 Max hanya 149.900 yuan atau Rp346,647 juta.
Nissan N7 dibangun dari platform Dongfeng eπ 007, untuk varian bawah sesuai kode angka tipenya, yaitu bisa berjalan 510 km sampai 540 km dengan mengandalkan baterai lithium ferro phosphate atau LFP 58 kWh.
Tenaga maksimal yang disemburkan dari dinamo penggerak roda depannya 160 kW, atau setara 215 dk.
Sedangkan tipe menengah ke atas kapasita baterainya 73 kWh yang menurut pengujian CLTC (China Light-Duty Vehicle Test Cycle) bisa menempuh 625 km. Tenaga maksimalnya 200 kW atau 268 dk, dan untuk mengajaknya berlari dari diam ke 100 km per jam 6,9 detik.
Soal fitur-fiturnya, walaupun harganya tergolong terjangkau namun N7 dilengkapi kursi pijak 12 titik pada bagian depan untuk menunjang kenyamanan.
Terdapat teknologi perintah suara AI yang terhubung ke layar head unit model floating berukuran 15,6 inci yang bisa terhubung dengan smartphone, lalu terdapat wireless charging berdaya 50 watt.
Fitur lain di dalam kabin meliputi panoramic sunroof, lemari es, ambient light dengan 256 warna, dan 14 speaker. Untuk bagasi belakang menawarkan ruang penyimpanan seluas 504 liter.
Berkaca dari harga Nissan N7 jika dibandingkan dengan mobil listrik yang punya spesifikasi serupa, artinya tergolong murah. Karena jika disandingkan dengan Hyundai Ioniq 6 harganya sudah tembus Rp1 miiaran, lalu BYD Seal Rp600-700 jutaan seperti Ioniq 5.
Halaman Selanjutnya
Tenaga maksimal yang disemburkan dari dinamo penggerak roda depannya 160 kW, atau setara 215 dk.