Yerusalem, VIVA – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berjanji bahwa negaranya akan menyerang balik kelompok Houthi Yaman dan “dalang teror” Iran setelah sebuah rudal yang diluncurkan oleh gerakan milisi tersebut menghantam area sekitar bandara utama Israel.
Melalui platform X pada Minggu, 5 Mei 2025, Netanyahu menyatakan bahwa Israel akan menanggapi serangan Houthi "pada waktu dan tempat yang kami pilih."
VIVA Militer: Bandara Internasional Ben Gurion dihantam rudal Houthi
Dalam unggahannya di Telegram, Netanyahu juga menyebutkan bahwa Israel telah mengambil tindakan terhadap Houthi di masa lalu dan akan melakukannya lagi di masa mendatang.
"Itu tidak akan terjadi dalam satu ledakan, tetapi akan ada banyak ledakan," tegasnya dikutip dari The Guardian, Senin
Kelompok Houthi, yang didukung oleh Iran, telah mengklaim bertanggung jawab atas serangan yang menyasar Bandara Internasional Ben Gurion di Tel Aviv. Militer Israel sendiri mengonfirmasi bahwa rudal tersebut memang diluncurkan dari wilayah Yaman.
Laporan dari media lokal menyebutkan bahwa sistem pertahanan udara Israel dan Amerika Serikat gagal mencegat rudal tersebut. Akibatnya, sebuah kawah besar terbentuk di lapangan terbuka yang berbatasan dengan bandara. Saat ini, penyelidikan atas insiden tersebut sedang berlangsung.
Selama konflik di Gaza, sebagian besar serangan yang dilancarkan dari Yaman berhasil dicegat oleh sistem pertahanan rudal Israel. Pengecualian terjadi pada serangan pesawat nirawak yang menghantam Tel Aviv pada Juli tahun lalu.
Serangan rudal pada Minggu kemarin menimbulkan kepulan asap di udara, memicu kepanikan di antara para penumpang di gedung terminal, dan menyebabkan penundaan lalu lintas udara selama satu jam.
Sejumlah maskapai penerbangan Eropa dan Amerika Serikat dilaporkan telah membatalkan penerbangan mereka untuk beberapa hari ke depan. Banyak maskapai yang baru saja melanjutkan layanan penerbangan ke Israel setelah gencatan senjata di Gaza, yang menghentikan sementara permusuhan antara pertengahan Januari dan pertengahan Maret.
Hal ini terjadi setelah penghentian penerbangan mereka selama satu setengah tahun terakhir.
Serangan rudal ini terjadi hanya beberapa jam sebelum kabinet keamanan Israel dijadwalkan untuk melakukan pemungutan suara mengenai rencana perluasan operasi militer di Gaza dengan serangan baru.
VIVA Militer: Tentara Israel membawa anjing dalam serangan di Jalur Gaza
Photo :
- euromedmonitor.org
Pejabat militer pada Minggu mengonfirmasi bahwa puluhan ribu tentara cadangan telah dipanggil. Namun, belum jelas kapan operasi baru tersebut akan diluncurkan.
Tujuan dari kemungkinan serangan baru ini disebut-sebut untuk menekan Hamas agar membebaskan sandera yang masih mereka tahan di Gaza, melemahkan lebih lanjut kemampuan militer kelompok militan Islam tersebut, dan "merebut wilayah" yang akan digunakan sebagai daya tawar dalam negosiasi di masa depan, menurut keterangan para pejabat.
Halaman Selanjutnya
Sejumlah maskapai penerbangan Eropa dan Amerika Serikat dilaporkan telah membatalkan penerbangan mereka untuk beberapa hari ke depan. Banyak maskapai yang baru saja melanjutkan layanan penerbangan ke Israel setelah gencatan senjata di Gaza, yang menghentikan sementara permusuhan antara pertengahan Januari dan pertengahan Maret.