Trump Desak Suku Bunga Turun hingga Sebut Bos The Fed Pecundang, Pasar Bisa Rontok?

2 weeks ago 10

Selasa, 22 April 2025 - 09:27 WIB

Amerika Serikat, VIVA - Presiden AS Donald Trump melakukan tindakan kontroversial yang memicu pasar bergejolak di tengah ketidakpastian saat ini. Melalui cuitannya di Social Truth pada Senin, 21 April 2025, Trump menekan Ketua The Fed agar segera memangkas suku bunga.

Trump menuliskan Jerome Powell sebagai pecundang besar dan menegaskan ekonomi AS dapat melambat apabila suku bunga tidak segera diturunkan. Ia juga mengklaim hampir tidak ada inflasi di AS serta biaya energi dan sebagian besar ‘hal’ lainnya sedang menurun. 

"Dengan tren penurunan biaya yang sangat baik, persis seperti yang saya prediksi. Hampir tidak akan ada inflasi, tetapi ekonomi bisa melambat kecuali Tuan (Powell) terlambat (menurunkan suku bunga) yang merupakan pecundang besar. Pangkas suku bunga, sekarang," tulis Trump dikutip dari CNBC Internasional pada Selasa, 22 April 2025.

Tekanan yang ditujukan kepada Powell terjadi saat Trump dan timnya sedang merencanakan pemecatan pemimpin bank sentral AS tersebut sebelum masa jabatannya yang berakhir pada bulan Mei 2026. Powell dengan tegas menyatakan bahwa presiden tidak dapat memecatnya berdasarkan hukum.

Gubernur Federal Reserve (The Fed), Jerome Powell.

Photo :

  • Twitter.com/@federalreserve

Wakil Ketua Evercore ISI (Investment Strategy and Insights), Krishna Guha, menyampaikan setiap upaya Trump untuk memecat Powell kemungkinan akan memicu aksi jual tajam di pasar ekuitas AS. Selain itu, dolar juga akan lebih rendah imbas reaksi keras di pasar.

"Jika Anda (Trump) benar-benar mencoba menyingkirkan Ketua Federal Reserve, saya pikir akan terjadi reaksi keras di pasar dengan imbal hasil yang lebih tinggi, dolar yang lebih rendah, dan penjualan ekuitas. Saya tidak percaya itulah yang ingin dicapai oleh pemerintah,” jelas Guha.

Pada pekan lalu, Powell menuturkan tarif impor akan menjauhkan dari tujuan ekonomi hingga akhir tahun ini. Ia juga mengisyaratkan tidak melakukan pemotongan suku bunga dalam waktu dekat.

“Saat ini, ekonomi AS berada dalam posisi yang baik untuk menunggu kejelasan lebih lanjut sebelum mempertimbangkan penyesuaian apa pun terhadap sikap kebijakan kami,” katanya.

Pasar saham mengalami goncangan akibat ketidakpastian dan kekhawatiran terus meningkat yang dipicu tarif resiprokal besar-besaran pemerintahan Trump terhadap sejumlah negara. Indeks Dow Jones Industrial Average terpantau jatuh 750 poin atau hampir 2 persen sementara Nasdaq Composite merosot sebesar 2,6 persen.

Dolar AS ikut melemah ke level terendah sejak tahun 2022. Investor berbondong-bondong beralih ke emas sebagai aset safe haven yang konsisten terus meningkat sejak perang dagang memanas. 

Halaman Selanjutnya

Pada pekan lalu, Powell menuturkan tarif impor akan menjauhkan dari tujuan ekonomi hingga akhir tahun ini. Ia juga mengisyaratkan tidak melakukan pemotongan suku bunga dalam waktu dekat.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |