Distribusi dan Ritel Dongkrak Pendapatan MPM Jadi Rp3,99 Triliun di Kuartal I-2025

4 hours ago 3

Senin, 5 Mei 2025 - 16:51 WIB

Jakarta, VIVA – PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX) merilis laporan keuangan tidak diaduit untuk tiga bulan pertama tahun 2025. Perseroan membukukan pendapatan konsolidasi mencapai Rp 3,99 triliun atau tumbuh moderat sebesar 3 persen secara year on year (yoy). 

Segmen bisnis distribusi dan ritel kendaraan roda dua memberikan kontribusi terbesat terhadap pendapatan perseroan. Sektor ini meraup pendapatan sebesar Rp 3,93 triliun atau melesat 3 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.

Manajemen Perseroan menuturkan, moncernya segmen distribusi dan ritel didorong lonjakan pendapatan penjualan sepeda motor serta segmen purnajual. Terlihat dari kinerja MPMulia cukup stabil dengan pertumbuhan sebesar 2 persen berkat kenaikan harga jual rata-rata di tengah penurunan penjualan sepeda motor nasional sebesar 3 persen secara yoy pada periode tersebut. 

Sementara itu, MPMMotor mencatat pertumbuhan sebesar 7 persen secara tahunan karena kenaikan volume penjualan  serta kenaikan harga jual rata-rata. Dari segmen purnajual, pendapatan distributor meningkat sebesar 3 persen yoy dan omzet ritel melesat 34 persen yoy imbas meningkatnya pendapatan dari penjualan suku cadang dan layanan servis. 

Kegiatan kerja Mitra Pinasthika Mustika.

Photo :

  • Dokumentasi PT Mitra Pinasthika Mustika.

Sejalan dengan itu, laba kotor juga mengalami peningkatan sebesar 2 persen dibandingkan tahun lalu menjadi Rp 354 miliar. Perseroan berhasil menjaga margin laba kotor relatif stabil.

Group CFO MPMX, Beatrice Kartika, mengatakan peningkatan margin laba kotor mencerminkan efektivitas strategi efisiensi yang sudah perseroan lakukan. Dalam upaya mengatasi penurunan pendapatan, Beatrice menyampaikan Manajemen MPMX akan fokus memperkuat pengelolaan biaya, menjaga likuiditas, serta memastikan setiap lini bisnis berkontribusi secara optimal terhadap kinerja MPMX ke depan. 

"Dengan langkah-langkah strategis yang terus dilakukan, MPMX tetap optimis dalam menghadapi tantangan pasar di kuartal-kuartal berikutnya," ujar Beatrice dikutip dari keterangan resmi pada Senin, 5 Maret 2025.

Laba operasional menyusut 7 persen secara yoy menjadi Rp 170 miliar. Penurunan disebabkan kenaikan beban operasional. 

Akibatnya, laba bersih konsolidasian ikut menyusut 7 persen secara yoy menjadi Rp 154 miliar. Hal ini dipicu berbagai tantangan pasar yang dihadapi oleh segmen asuransi dan transportasi, yakni adanya penurunan kinerja pasar sepeda motor nasional.

Ilustrasi PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX)

Photo :

  • VIVA.co.id/Anisa Aulia

Hambatan lain yang dihadapi perseroan sepanjang kuartal I-2025 adalah penghentian kontrak dan proyek yang selesai dan turunnya margin penjualan mobil bekas. Kondisi menyebabkan lini usaha transportasi tidak mampu membukukan pendapatan optimal.

"Di tengah tekanan makroekonomi dan dinamika pasar pada kuartal pertama 2025, MPMX tetap mampu menjaga fundamental keuangan yang sehat," tegas Beatrice. 

Entitas anak dan asosiasi menunjukkan hasil yang bervariasi dalam menghadapi dinamika eksternal yang penuh tantangan tersebut. Kinerja sektor leasing untuk produk kendaraan bermotor lebih lemah sehingga bisnis asuransi, MPMInsurance, mencatat penurunan pendapatan premi bersih sebesar 6 persen yoy menjadi Rp 67 miliar.

Produk properti relatif stabil bahkan produk rekayasa masih menunjukkan pertumbuhan. Usaha penyewaan kendaraan, MPMRent, mengalami pertumbuhan pendapatan sebesar 5 persen secara tahunan berkat segmen penjualan mobil bekas melalui AUKSI yang tercatat meningkat sebesar 11 persen yoy.

Akumulasi pendapatan dari sewa kendaraan dan pengemudi turun tipis 0,1 persen secara yoy. Kondisi ini dipicu adanya efisiensi biaya dari beberapa sektor industri. Kontraksi margin di semua lini bisnis menyebabkan penurunan laba kotor sebesar 14 persen dibanding periode yang sama tahun 2024.

Di bisnis jasa keuangan, Jaccs MPM Finance Indonesia (JMFI), pendapatan bersih anjlok 21 persen secara yoy akibat penghentian pembiayaan mobil dan pembiayaan korporasi. Namun, inisiatif peningkatan kualitas aset dan efisiensi biaya berhasil mengurangi kerugian bersih sebesar 6 persen secara yoy.

Halaman Selanjutnya

"Dengan langkah-langkah strategis yang terus dilakukan, MPMX tetap optimis dalam menghadapi tantangan pasar di kuartal-kuartal berikutnya," ujar Beatrice dikutip dari keterangan resmi pada Senin, 5 Maret 2025.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |