Fakta Mengejutkan di Balik Kecelakaan Maut Bus ALS yang Tewaskan 12 Orang

14 hours ago 2

Rabu, 7 Mei 2025 - 09:00 WIB

Jakarta, VIVA –  Kecelakaan maut yang melibatkan bus kembali terjadi, kali ini bus antarkota antarprovinsi (AKAP) ALS rute Medan-Bekasi dengan nomor polisi B 7152 FGA. Di mana, bus warna hijau tersebut menewakan 12 orang karena kecelakaan itu.

Bus ALS terguling pada Selasa pagi pukul 08.15 WIB di kawasan Bukit Surungan, Kota Padang Panjang. Insiden bermula saat bus datang dari arah Bukittinggi menuju Kota Padang. 

Namun, ketika sampai di dekat simpang Terminal Bukit Surungan, bus mengalami kecelakaan dengan posisi akhir terguling miring ke sebelah kiri. Hungga akhirnya menewaskan belasan orang.

"Pada peristiwa ini sementara didapatkan data 12 penumpang meninggal dunia dan sebanyak 25 orang lainnya mengalami luka-luka. Saat ini Petugas gabungan segera dikerahkan ke lokasi untuk mengevakuasi para korban," ujar Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Ahmad Yani.

Data bus ALS yang kecelakaan di aplikasi Mitra Darat

Fakta mengejutkannya, ternyata bus tersebut tidak memiliki izin saat dicek pada aplikasi Mitra Darat. Sedangkan untuk masa uji berkala berlaku hingga 14 Mei 2025.

Bus tersebut dimiliki oleh PT Mahendra Transport Indonesia. Bus tersebut menggunakan sasis Mercedes Benz dengan tipe OH 1626 L, dan melakukan tes kelayakan di Dishub Kabupaten Bekasi.

Kecekaaannya sendiri diduga karena mengalami masalah rem blong. Pihak sopir bus dan kernet saat ini masih menjalani pemulihan dan akan segera dimintai keterangan oleh pihak kepolisian.

Data bus ALS yang kecelakaan di aplikasi Mitra Darat

Ditjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan mengimbau kepada seluruh Perusahaan Otobus (PO) dan pengemudi untuk memeriksa secara berkala kondisi armada dan melakukan pendaftaran izin angkutan serta rutin melakukan uji berkala kendaraan.

Di samping itu, diimbau kepada seluruh masyarakat yang menggunakan angkutan umum bus dapat memeriksa kelayakan kendaraan sebelum keberangkatan pada aplikasi Mitra Darat yang dapat diunduh pada smartphone.

Ditjen Hubdat (Direktorat Jenderal Perhubungan Darat) tengah berkoordinasi dengan pihak kepolisian, dinas perhubungan setempat dan KNKT untuk mendalami penyebab kecelakaan tersebut.

Halaman Selanjutnya

Kecekaaannya sendiri diduga karena mengalami masalah rem blong. Pihak sopir bus dan kernet saat ini masih menjalani pemulihan dan akan segera dimintai keterangan oleh pihak kepolisian.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |