Jakarta, VIVA – Direktur Dewan Ekonomi Nasional Gedung Putih, Amerika Serikat, Kevin Hassett, mengungkapkan lebih dari 50 negara telah menghubungi pemerintahan Presiden AS Donald Trump hingga saat ini terkait tarif impor baru.
Hassett dalam wawancara dengan ABC News, mengatakan, mereka ingin berunding soal ketentuan perdagangan menyusul kebijakan tarif impor yang diberlakukan Amerika Serikat.
“Faktanya, negara-negara tersebut marah dan melakukan aksi balasan -- tetapi, di saat yang sama, mereka datang ke meja perundingan. Saya menerima laporan dari Kantor Perwakilan Dagang AS semalam bahwa lebih dari 50 negara telah menghubungi Presiden untuk memulai negosiasi," ujar Hassett dikutip Senin, 7 April 2025.
"Mereka melakukannya karena menyadari bahwa beban tarif itu sebagian besar mereka yang tanggung. Karena itu, saya kira dampaknya terhadap konsumen di AS tidak akan terlalu besar," kata Hassett lagi.
Presiden AS Donald Trump berlakukan tarif masuk barang impor ke AS
Photo :
- AP Photo/Mark Schiefelbein
"Saya juga percaya bahwa salah satu penyebab defisit perdagangan jangka panjang yang terus-menerus terjadi adalah karena negara-negara tersebut memiliki pasokan yang sangat tidak elastis,” ujar Hassett menambahkan.
Seperti diketahui, pada Rabu sebelumnya, Presiden Trump mengumumkan pemberlakuan tarif impor "resiprokal" (tarif timbal balik) terhadap produk dari negara lain. Tarif minimum ditetapkan sebesar 10 persen, namun akan disesuaikan per negara dan akan setara dengan setengah dari tarif yang dikenakan negara tersebut terhadap barang-barang impor asal AS.
Menurut Trump, kebijakan itu merupakan “deklarasi kemerdekaan ekonomi” bagi Amerika Serikat dan diharapkan mampu memanfaatkan “triliunan dolar” untuk membayar utang nasional. Untuk impor dari negara-negara Uni Eropa, tarif yang dikenakan akan sebesar 20 persen. (Ant)
Pemerintah Bakal Panggil Pelaku Usaha Terdampak Tarif Impor Donald Trump
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan, pemerintah bakal memanggil para pelaku usaha yang terdampak kebijakan tarif impor Trump.
VIVA.co.id
6 April 2025