Jakarta, VIVA – Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono, membeberkan alasan keterlibatan TNI-Polri dalam mengurus sektor pangan, seperti menanam padi dan jagung. Melalui unggahannya di Instagram @sudaru_sudaryono, Wamentan menjelaskan bahwa salah satu alasannya adalah demi menjalankan fungsi penggalangan, karena TNI mempunyai fungsi teritorial sebagai bagian dari operasi militer selain perang (OMSP).
"Banyak yang tanya ke saya, kenapa sih TNI dan Polri ikut terlibat dalam urusan pertanian? Kenapa aparat negara turun ke sawah, bantu tanam jagung, panen padi, bahkan serap gabah?" kata Sudaryono dikutip dari Instagram @sudaru_sudaryono, Minggu, 6 April 2025.
"Jawabannya sederhana: karena mereka menjalankan fungsi penggalangan sebagai bagian dari operasi militer selain perang," ujarnya.
Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa, 14 Januari 2025
Photo :
- VIVA.co.id/Yeni Lestari
Dia berpendapat, penggalangan itu adalah bentuk nyata kehadiran negara agar panen yang dihasilkan bagus, rakyat miskin terbantu, sehingga program pemerintah benar-benar sampai ke masyarakat bawah.
Keterlibatan polisi dalam mengurus sektor pangan demi mencapai target pemerintah dalam mewujudkan swasembada pangan juga diakui Wamentan, seperti misalnya dalam hal menanam jagung di Papua demi meredam kelompok bersenjata.
Dia juga meluruskan bahwa polisi bukanlah beraktivitas bak petani seperti misalnya dengan mencangkul, dan menekankan bahwa masyarakat lah yang tetap menanam jagung.
"Contohnya di Papua, aparat membantu dorong masyarakat menanam jagung. Bukan berarti polisi nyangkul jagung sendiri. Mereka hadir, menyemangati, memastikan penyuluh pertanian bergerak. Semua demi kesejahteraan," ujarnya.
Sukses Jalankan Perintah Prabowo di Myanmar, Tim Advance Satgas Kemanusiaan Yontaifib 1 Marinir Tiba di Tanah Air
Mereka kembali bersama Tim Advance gabungan setelah Tim Satgas Kemanusiaan Pasca-gempa Myanmar dari Pemerintah Indonesia tiba di Myanmar
VIVA.co.id
5 April 2025